DINASTI ABBASIYAH

BAB I

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kemunculan daulah Abbasiyah?
2. Bagaimana sistem kekhalifahannya?
3. Bagaimana masa kejayaaan daulah Abbasiyah?
4. Bagaimana runtuhnya daulah Abbasiyah?


  

BAB II
PEMBAHASAN

Dengan tumbangnya daulah Bani Umayyah maka keberadaan Daulah Bani Abbasiyah mendapatkan tempat penerangan dalam masa kekhalifahan Islam saat itu, dimana daulah Abbasiyah ini sebelumnya telah menyusun dan menata kekuatan yang begitu rapi dan terencana. Dan dalam makalah ini akan diurakan sedikit mengenai berdirinya masa kekhalifahan Abbasiyah, sistem sosial politiknya, masa kejayaan dan prestasi apa saja yang pernah diraih serta apa saja penyebab runtuhnya daulah Abbasiyah.
A. Kelahiran Daulah Abbasiyah
Masa Daulah Abbasiyah adalah masa keemasan Islam, atau sering disebut dengan istilah ‘’The Golden Age’’. Pada masa itu Umat Islam telah mencapai puncak kemuliaan, baik dalam bidang ekonomi, peradaban dan kekuasaan.Selain itu juga telah berkembang berbagai cabang ilmu pengetahuan, ditambah lagi dengan banyaknya penerjemahan buku-buku dari bahasa asing ke bahasa Arab.Kekuasaan Dinasti Bani Abbasiyah adalah melanjutkan kekuasaan Dinasti BaniUmayyah. Dinamakan Daulah Abbasiyah karena para pendiri dan penguasa Dinasti iniadalah keturunan Abbas, paman nabi Muhammad SAW. Dinasti Abbasiyah didirikan olehAbdullah al-Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn al-Abbass. Dia dilahirkan diHumaimah pada tahun 104 H. Dia dilantik menjadi Khalifah pada tanggal 3 Rabiul awwal132 H. Kekuasaan Dinasti Bani Abbasiyah berlangsung dari tahun 750-1258 M(Syalaby,1997:44).
Pada abad ketujuh terjadi pemberontakan diseluruh negeri. Pemberontakan yangpaling dahsyat dan merupakan puncak dari segala pemberontakan yakni perang antarapasukan Abbul Abbas melawan pasukan Marwan ibn Muhammad (Dinasti Bani Umayyah).Yang akhirnya dimenangkan oleh pasukan Abbul Abbas. Dengan jatuhnya negeri Syiria,berakhirlah riwayat Dinasti Bani Umayyah dan bersama dengan itu bangkitlah kekuasaanAbbasiyah.Dari sini dapat diketahui bahwa bangkitnya Daulah Abbasiyah bukan saja pergantianDinasti akan tetapi lebih dari itu adalah penggantian struktur sosial dan ideologi. Sehingga
dapat dikatakan kebangkitan Daulah Bani Abbasiyah merupakan suatu revolusi.Fenomena ini kemudian yang melahirkan cendikiawan-cendikiawan besar yang menghasilkan berbagai inovasi baru di berbagai disiplin ilmu pengetahuan.Bani Abbas mewarisi imperium besar Bani Umayah.Hal ini memungkinkan mereka dapat mencapai hasil lebih banyak, karena landasannya telah dipersiapkan oleh Daulah Bani Umayah yang besar. Menjelang tumbangnya Daulah Umayah telah terjadi banyak kekacauan dalam berbagai bidang kehidupan bernegara; terjadi kekeliruan-kekeliruan dan kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh para Khalifah dan para pembesar negara lainnya sehingga terjadilah pelanggaran-pelanggaran terhadap ajaran Islam, termasuk salah satunya pengucilan yang dilakukan Bani Umaiyah terhadap kaum mawali yang menyebabkan ketidak puasan dalam diri mereka dan akhirnya terjadi banyak kerusuhan.Bani Abbas telah mulai melakukan upaya perebutan kekuasaan sejak masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz (717-720 M) berkuasa.Khalifah itu dikenal memberikan toleransi kepada berbagai kegiatan keluarga Syiah.Keturunan Bani Hasyim dan Bani Abbas yang ditindas oleh Daulah Umayah bergerak mencari jalan bebas, dimana mereka mendirikan gerakan rahasia untuk menumbangkan Daulah Umayah dan membangun Daulah Abbasiyah
Di bawah pimpinan Imam mereka Muhammad bin Ali Al-Abbasy mereka bergerak dalam dua fase, yaitu fase sangat rahasia dan fase terang-terangan dan pertempuran. Selama Imam Muhammad masih hidup gerakan dilakukan sangat rahasia.Propaganda dikirim ke seluruh pelosok negara, dan mendapat pengikut yang banyak, terutama dari golongan-golongan yang merasa ditindas, bahkan juga dari golongan-golongan yang pada mulanya mendukung Daulah Umayah.
Setelah Imam Muhammad meninggal dan diganti oleh anaknya Ibrahim, pada masanya inilah bergabung seorang pemuda berdarah Persia yang gagah berani dan cerdas dalam gerakan rahasia ini yang bernama Abu Muslim Al-Khurasani. Semenjak masuknya Abu Muslim ke dalam gerakan rahasia Abbasiyah ini, maka dimulailah gerakan dengan cara terang-terangan, kemudian cara pertempuran, dan akhirnya dengan dalih ingin mengembalikan keturunan Ali ke atas singgasana kekhalifahan, Abu Abbas pimpinan gerakan tersebut berhasil menarik dukungan kaum Syiah dalam mengobarkan perlawanan terhadap kekhalifahan Umayah. Abu Abbas kemudian memulai makar dengan melakukan pembunuhan sampai tuntas semua keluarga Khalifah, yang waktu itu dipegang oleh Khalifah Marwan II bin Muhammad. Begitu dahsyatnya pembunuhan itu sampai Abu Abbas menyebut dirinya sang pengalir darah atau As-Saffah. Maka bertepatan pada bulan Zulhijjah 132 H (750 M) dengan terbunuhnya Khalifah Marwan II di Fusthath, Mesir dan maka resmilah berdiri Daulah Abbasiyah.
Dalam peristiwa tersebut salah seorang pewaris takhta kekhalifahan Umayah, yaitu Abdurrahman yang baru berumur 20 tahun, berhasil meloloskan diri ke daratan Spanyol.Tokoh inilah yang kemudian berhasil menyusun kembali kekuatan Bani Umayah di seberang lautan, yaitu di keamiran Cordova. Di sana dia berhasil mengembalikan kejayaan ke-khalifahan Umayah dengan nama kekhalifahan Andalusia.
Pada awalnya kekhalifahan Daulah Abbasiyah menggunakan Kufah sebagai pusat pemerintahan, dengan Abu Abbas As-Safah (750-754 M) sebagai Khalifah pertama.Kemudian Khalifah penggantinya Abu Jakfar Al-Mansur (754-775 M) memindahkan pusat pemerintahan ke Baghdad. Di kota Baghdad ini kemudian akan lahir sebuah imperium besar yang akan menguasai dunia lebih dari lima abad lamanya. Imperium ini dikenal dengan nama Daulah Abbasiyah. 
Dalam beberapa hal Daulah Abbasiyah memiliki kesamaan dan perbedaan dengan Daulah Umayah.Seperti yang terjadi pada masa Daulah Umayah, misalnya, para bangsawan Daulah Abbasiyah cenderung hidup mewah dan bergelimang harta.Mereka gemar memelihara budak belian serta istri peliharaan (hareem). Kehidupan lebih cenderung pada kehidupan duniawi ketimbang mengembangkan nilai-nilai agama Islam .Namun tidak dapat disangkal sebagian khalifah memiliki selera seni yang tinggi serta taat beragama.
B. Sistem Pemerintahan, Politik, Sosialdan Bentuk Negara
Pada zaman Abbasiyah konsep kekhalifahan berkembang sebagai sistem politik.Menurut pandangan para pemimpin Bani Abbasiyah, kedaulatan yang ada padapemerintahan (Khalifah) adalah berasal dari Allah, bukan dari rakyat sebagaimanadiaplikasikan oleh Abu Bakar dan Umar pada zaman khalifahurrasyidin. Hal ini dapatdilihat dengan perkataan Khalifah Al-Mansur “Saya adalah sultan Tuhan diatas buminya “.Pada zaman Dinasti Bani Abbasiyah, pola pemerintahan yang diterapkan berbedabedasesuai dengan perubahan politik, sosial, ekonomi dan budaya. Sistem politik yangdijalankan oleh Daulah Bani Abbasiyah I antara lain :

a.       Para Khalifah tetap dari keturunan Arab, sedang para menteri, panglima, Gubernurdan para pegawai lainnya dipilih dari keturunan Persia dan mawali .
b.      Kota Baghdad digunakan sebagai ibu kota negara, yang menjadi pusat kegiatan politik,ekonomi sosial dan kebudayaan.
c.       Ilmu pengetahuan dipandang sebagai suatu yang sangat penting dan mulia
d.      Kebebasan berfikir sebagai HAM diakui sepenuhnya .
e.       Para menteri turunan Persia diberi kekuasaan penuh untuk menjalankan tugasnya.

1.      Sistem Politik
Dalam pemerintah (Hasjmy, 1993:213-214). Selanjutnya periode II , III , IV, kekuasaan Politik Abbasiyah sudah mengalami penurunan, terutama kekuasaan politik sentral. Hal ini dikarenakan negara-negara bagian (kerajaan-kerajaan kecil) sudah tidak menghiraukan pemerintah pusat, kecuali pengakuan politik saja . Panglima di daerah sudah berkuasa di daerahnya ,dan mereka telah mendirikan atau membentuk pemerintahan sendiri misalnya saja munculnya Daulah Daulah kecil, contoh; daulah Bani Umayyah di Andalusia atau Spanyol, Daulah Fatimiyah.
Pada masa awal berdirinya Daulah Abbasiyah ada 2 tindakan yang dilakukan oleh para Khalifah Daulah Bani Abbasiyah untuk mengamankan dan mempertahankan dari kemungkinan adanya gangguan atau timbulnya pemberontakan yaitu :
pertama, tindakankeras terhadap Bani Umayah .
kedua, pengutamaan orang-orang turunan persi.

Dalam menjalankan pemerintahan, Khalifah Bani Abbasiyah pada waktu itu dibantu oleh seorang wazir (perdana mentri) atau yang jabatanya disebut dengan wizaraat .Sedangkan wizaraat itu dibagi lagi menjadi 2 yaitu: 1) Wizaraat Tanfiz (system pemerintahan presidentil ) yaitu wazir hanya sebagai pembantu Khalifah dan bekerja atas nama Khalifah. 2) Wizaaratut Tafwidl (parlemen kabimet). Wazirnya berkuasa penuh untuk memimpin pemerintahan . Sedangkan Khalifah sebagai lambang saja .
Pada kasus lainnyafungsi Khalifah sebagai pengukuh Dinasti-Dinasti lokal sebagai gubernurnya Khalifah. Selain itu, untuk membantu Khalifah dalam menjalankan tata usaha negara diadakansebuah dewan yang bernama diwanul kitaabah (sekretariat negara) yang dipimpin olehseorangraisul kuttab (sekretaris negara). Dan dalam menjalankan pemerintahan negara, wazir dibantu beberapa raisul diwan (menteri departemen-departemen).
Tata usaha Negara bersifat sentralistik yang dinamakan an-nidhamul idary al-markazy.Selain itu, dalam zaman daulah Abbassiyah juga didirikan angkatan perang, amirulumara, baitul maal, organisasi kehakiman., Selama Dinasti ini berkuasa, pola pemerintahan yang diterapkan berbeda-beda sesuai dengan  perubahan politik, sosial,ekonomi dan budaya.

2. Sistem Sosial

Pada masa ini, sistem sosial adalah sambungan dari masa sebelumnya (Masa Dinasti Umaiyah). Akan tetapi, pada masa ini terjadi beberapa perubahan yang sangat mencolok, yaitu:

a.       Tampilnya kelompok mawali dalam pemerintahan serta mendapatkan tempat yang sama dalam kedudukan sosial.
b.      Kerajaan Islam Daulah Abbasiyah terdiri dari beberapa bangsa ang berbeda-beda (bangsa Mesir, Syam, Jazirah Arab dll.)
c.       Perkawina campur yang melahirkan darah campuran.
d.      Terjadinya pertukaran pendapat, sehingga muncul kebudayaan baru .

C. Kejayaan Daulah Abbasiyah

Masa Abbasiyah menjadi tonggak puncak peradaban Islam apabila di tinjau dalam segi kekayaan ilmu dan sastra.Khalifah-khalifah Bani Abbasiyah secara terbuka mempelopori perkembangan ilmu pengetahuan dengan mendatangkan naskah-naskah kuno dari berbagai pusat peradaban sebelumnya untuk kemudian diterjemahkan, diadaptasi dan diterapkan di dunai Islam. Para ulama’ muslim yang ahli dalam berbagai ilmu pengetahuan baik agama maupun non agama juga muncul pada masa ini. Pesatnya perkembangan peradaban juga didukung oleh kemajua ekonomi imperium yang menjadi penghubung dunua timur dan barat. Stabilitas politik yang relatif baik terutama pada masa Abbasiyah awal ini juga menjadi pemicu kemajuan peradaban Islam.

1.      Gerakan penerjemahan

Meski kegiatan penerjemahan sudah dimulai sejak Daulah Umayyah, upaya untuk menerjemahkan dan menskrinsip berbahasa asing terutama bahasa yunani dan Persia ke dalam bahasa arab mengalami masa keemasan pada masa DaulahAbbasiyah. Para ilmuwandiutus ke daeah Bizantium untuk mencari naskah-naskah yunanidalam berbagai ilmu terutama filasafat dan kedokteran. 
            Pelopor gerakan penerjemahan pada awal pemerintahan daulah Abbasiyah adalah Khalifah Al-Mansyur yang juga membangun Ibu kota Baghdad. Pada awal penerjemahan, naskah yang diterjemahkan terutama dalam bidang astrologi, kimia dan kedokteran.Kemudian naskah-naskah filsafat karya Aristoteles dan Plato juga diterjemahkan.Dalam masa keemasan, karya yang banyak diterjemahkan tentang ilmu-ilmu pragmatis seperti kedokteran. Naskah astronomi dan matematika juga diterjemahkan namun, karya-karya berupa puisi, drama, cerpen dan sejarah jarang diterjemakan karena bidang ini dianggap kurang bermanfaat dan dalam hal bahasa, arab sendiri perkembangan ilmu-ilmu ini sudah sangat maju.
            Pada masa ini, ada yang namanya Baitul hikmah yaitu perpustakaan yangberfungsi sebagai pusat pengembagan ilmu pengetahuan. Pada masa harun ar-rasyid diganti nama menjadi Khizanahal-Hikmah (Khazanah kebijaksanaan) yang berfungsi sebagai perpustakaan dan pusat penelitian. Pada masa al-ma’mun ia dikembangkan dan diubah namanya menjadi Bait al-Hikmah, yang dipergunakan secara lebih maju yaitu sebagaitempatpenyimpanan buku-buku kuno yang didapat dari Persia, Bizantium, dan bahkan dari Ethiopia danIndia. Direktur perpustakaannya seorang nasionalis Persia, Sahl Ibn Harun. Di bawah kekuasaan Al-Ma’mun, lembaga ini sebagai perpustakaan juga sebagai pusat kegiatan study dan riset astronomi dan matematika.

2.      Dalam bidang filasafat

            Pada masa ini pemikiran filasafat mencakup bidang keilmuan yang sangat luas seperti logika, geometri, astronomi, dan juga teologia.Beberapa tokoh yang lahir pada masa itu, termasuk diantaranya adalah Al-Kindi, Al-farobi, Ibnu Sina dan juga Al-Ghazali yang kita kenal dengan julukan Hujjatul Islam.

3.       Perkembangan Ekonomi

Ekonomi imperium Abbasiyah digerakkan oleh perdagangan. Sudah terdapat berbagai macam industri sepertikain linen di Mesir, sutra dari Syiria dan Irak, kertas dari Samarkand, serta berbagai produk pertanian sepertigandum dari mesir dan kurma dari Iraq. Hasil-hasil industri dan pertanian ini diperdagangkan ke berbagai wilayah kekuasaan Abbasiyahdan Negara lainKarena industralisasi yang muncul di perkotaan ini, urbanisasi tak dapat dibendung lagi.
Selain itu, perdagangan barang tambang juga semarak.Emas yang ditambang dari Nubia dan Sudan Barat melambungkan perekonomian Abbasiyah.Perdagangan dengan wilayah-wilayah lain merupakan hal yang sangat penting.Secara bersamaan dengan kemajuan Daulah Abbasiyah, Dinasti Tang di Cina juga mengalami masa puncak kejayaan sehingga hubungan erdagangan antarakeduanya menambah semaraknya kegiatan perdagangan dunia.

4.      Dalam bidang Keagamaan

Di bawah kekuasaan Bani Abbasiyah, ilmu-ilmu keagamaan mulai dikembangkan. Dalam masa inilah ilmu metode tafsir juga mulai berkembang, terutama dua metode penafsiran, aitu tafsir bir ra’i dan tafsir bil ma’tsur .
Dalam bidang hadits, pada masa ini hanya merupakan penyempurnaan, pembukuan dari catatan dan hafalan para sahabat.Pada masa ini pula dimulainya pengklasifikasian hadits, sehingga muncul yang namanya hadits dhaif, maudlu’, shahih serta yang lainnya.Sedangkan dalam bidang hukum Islam karya pertama yang diketahui adalah Majmu’ al Fiqh karya Zaid bin Ali (w.122 H/740 M)yang berisi tentang fiqh Syi’ah Zaidiyah. Hakimagung yang pertama adalah Abu Hanifah (w.150/767).Meski diangap sebagai pendiri madzhab hanafi,karya karyanya sendiri tidakada yang terselamatkan. Dua bukunya yang berjudul Fiqh al-Akbar (terutama berisi artikel tentang keyakinan) dan Wasiyah Abi Hanifah berisi pemikiran-pemikirannya terselamatkankarena ditulis oleh para muridnya.

D. Runtuhnya Daulah Abbasiyah

“Tak ada gading yang tak retak”.Mungkin pepatah inilah ang sangat pas untuk dijadikan cermin atas kejayaan ang digapai bani Abbasiyah.Meskipun Daulah Abbasiyah begitu bercahaya dalam mendulang kesuksesan dalam hampir segala bidang, namun akhirnya iapun mulai kaku dan akhirnya runtuh. Menurut beberapa literatur, ada beberapa sebab keruntuhan daulah Abbasyiah, yaitu:

1.      Faktor Internal

Mayoritas kholifah Abbasyiah periode akhir lebih mementingkan urusan pribadi dan melalaikan tugas dan kewajiban mereka terhadap negara.Luasnya wilayah kekuasaan kerajaan Abbasyiah, sementara komunikasi pusat dengan daerah sulit dilakukuan.Semakin kuatnya pengaruh keturunan Turki, mengakibatkan kelompok Arab dan Persia menaruh kecemburuan atas posisi mereka.Dengan profesionalisasi angkatan bersenjata ketergantungan khalifah kepada mereka sangat tinggi.Per-musuhan antar kelompok suku dan kelompok agama.Merajalelanya korupsi dikalangan pejabat kerajaan.

2.      Faktor Eksternal

Perang Salib yang berlangsung beberapa gelombang dan menelan banyak korban.Penyerbuan Tentara Mongol dibawah pimpinan Hulagu Khan yang meng-hancurkan Baghdad. Jatuhnya Baghdad oleh Hulagu Khan menandai berakhirnya kerajaan Abbasyiah dan muncul: Kerajaan Syafawiah di Iran, Kerajaan Usmani di Turki, dan Kerajaan Mughal di India.

  


PENUTUP

Kesimpulan

1.      Dinamakan khilafah bani Abbasiyah karena para pendiri dan penguasanya adalah keturunan al Abbas paman Nabi Muhammad SAW.Dinasti ini didirikan oleh Abdullah al-Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn Abbas.
2.      Pada zaman Abbasiyah konsep kekhalifahan cenderung berkembang sebagai sistem politik turun-menurun seperti daulah sebelumnya.
3.      Daulah Abbasiyah merupakan tonggak puncak peradaban Islam dalam beberapa bidang, diantaranya :
·         ilmu keagamaan :Ilmu hadist, ilmu tafsir, ilmu fiqih dan tasawuf.
·         Ilmu sosial dan budaya :  Diantara kemajuan ilmu pengetahuan sosial budaya yang ada pada masa Khalifah Dinasi Abbasiyah adalah seni bangunan dan arsitektur, baik untuk bangunan istana, masjid, bangunan kota dan lain sebagainya.
·         Ilmu pengetahuan : Kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban islam juga terjadi pada bidang ilmu sejarah, ilmu bumi, astronomi dan sebagainya.
4.       Menurut beberapa literatur, ada beberapa sebab keruntuhan daulah Abbasyiah, yaitu:
Faktor internal : Lemahnya semangat jihad dan banyak dari kaum muslimin yang terpalingkan oleh dunia serta banyaknya pergolakan dari kalangan pmerintahan tersendiri.
Faktor eksternal : Banyaknya ekspansi dari luar terutama dari bangsa mongol dibawah pimpinan Hulagu Khan.


  
DAFTAR PUSTAKA


1.      Ebook Islam Massa Abasiyah
2.      Ebook Dinasti Abasiyah
3.      http://id.wikipedia.org/wiki/Kekhalifahan_Abbasiyah/ diakses pada tgl/11/4/2013 jam 1.40
4.      http://id.scribd.com/doc/30390315/Daulah-Bani-Abbasiyah 11/4/2013 jam 1/40
5.      http://aryorobeth.heck.in/daulah-bani-abbasiyah-bagi.xhtml di akses tgl 11/4/2013 jam 1.42
6.      http://akitephos.wordpress.com/sejarah-pendidikan-islam/islam-pada-masa-daulah-bani-abbasiyah/ di akses pada tgl 11/04/2013 jam 1. 42
7.      http://cinta-sebening-embun.blogspot.com/2012/11/bani-abbasiyah_10.html di akses pada tgl 11/04/2013
8.      Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam, Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. 2008.

9.      Al-Usairy, Ahmad. Sejarah Islam. Jakarta Timur. Akbar Media. 2012

Tidak ada komentar

Silahkan mengcopy-paste, menyebarkan, dan membagi isi blog selama masih menjaga amanah ilmiah dengan menyertakan sumbernya.

Salam : Admin K.A.

Diberdayakan oleh Blogger.