MAKALAH FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM [Lengkap]

MAKALAH FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

BAB I
PENGERTIAN FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

Filsafat pendidikan Islam, secara etimologi mengandung tiga pengertian, yaitu (1) filsafat (2) Pendidikan (3) falsafah pendidikan Islam. Dalam bentuk kesatuan, filsafat pendidikan Islam mempunyai pengertian tersendiri dalam bentuk umum. Untuk memberi gambaran dan pemahaman tentang pengertian filsafat pendidikan Islam, berikut diuraikan makna ketiga pengertian tersebut.

A. PENGERTIAN FILSAFAT

Segi Bahasa
Perkataan filsafat berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas dua kata, yaitu (1) philien dan (2) sophos. Philien berarti cinta dan Shopos berarti hikmah. Perkataan philoshopia merupakan perkaktaan bahasa Yunani yang dipindahkan oleh orang-orang Arab, yaitu falsafah  dan filsaf. Adapun sebutan filsafat yang diucapkan dalam bahasa Indonesia kemungkinan besar merupakan gabungan kata Arab falsafah dan bahasa inggris philoshopi yang kemudian menjadi filsafat. Hal ini dipertegas oleh Abdul Halim Mahmud yang mengatakan, bahwa di antara para filosof Islam yang mengatakan tentang arti filsfat adalah al-Farabi. Menurutnya kara filsafat berasal dari bahasa Yunani yang kemudian menjadi bahasa Arab.

Imam Barnadib mengatakan bahwa kata filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu philar dan shopia. Philar berarti cinta dan shopia adalah kebenaran atau kebajikan. Jadi, kata filsafat berarti cinta akan kebenaran atau kebajikan. Kebenaran atau kebajikan yang dimaksud adalah kebenaran yang bergantung sepenuhnya pada kemampuan daya nalar manusia.

Karena itu, kebenaran menurut Plato dan Aristoteles adalah apabila pernyataan yang dianggap benar itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan sebelumnya. Dengan demikian kebenaran berfungsi sebagai tolak ukur antara suatu peristiwa yang terjadi sebelum dan sesudahnya, jika cocok dianggap benar dan jika tidak cocok maka tidak diterima sebagai suatu kebenaran.

Kebenaran yang demikian agaknya cenderung mengandung pengertian yang relatif, sebab tergantung dari faktor ruang dan waktu. Dari beberapa kutipan di atas dapat dipahami bahwa pengertian filsafat dari segi ketatabahasaan adalah cinta terhadap pengetahuan atau kebijaksanaan atau kebenaran.

Segi Istilah
Muhtar Yahya mengatakan bahwa berfikir filsafat adalah pemikiran yang sedalam-dalamnya yang bebas dan teliti bertujuan hanya mencari hakikat kebenaran tentang alam semesta, alam manusia dan di balik alam. Soegardo Poerbakwatja juga mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab musabab yang sedalam dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan fikiran belaka.

Sementara Imam Barnadib menyatakan bahwa filsafat diartikan sebagai ilmu yang berusaha memahami segala hal yang timbul di dalam keseluruhan lingkup pengalaman manusia. Dengan pendekatan ini diharaplan manusia dapat mengerti dan mempunyai pandangan yang menyeluruh dan sistematis tentang Tuhan, alam semesta dan manusia.

Socrates mengatakan bahwa berfilsafat merupakan cara berfikir yang radikal, menyeluruh dan mendasar. Di zaman Yunani, filsafat bukan merupakan disiplin teoritis yang spesial, akan tetapi suatu cara hidup yang konkrit, suatu pandangan hidupu yang total tentang manusia dan alam yang menyinari seluruh kehidupan manusia.

B. PENGERTIAN FILSAFAT PENDIDIKAN DAN FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

Pemikiran filsafat yang diarahkan oleh filosof meliputi berbagai bidang kehidupan manusia, seperti politik, ekonomi, hukum dan juga pendidikan. Dalam kaitannya dengan pendidikan, filsafat memiliki makna sebagai pemikiran yang rasioanl, mendalam, sistematis, universal dan spekulasi tentang pendidikan.

Karena pendidikan menyangkut problem manusia dengan kehidupannya yang berhubungan dengan katifitas pendidikan (pekerjaan mendidik), maka secara garis besarnya filsafat pendidikan meliputi pemikiran mengenai bagaimana terhadap manusia, hubungan dengan lingkunngan, potensi yang ia milikinya, kemungkinan –kemungkinannnya untuk dididik dan sebagainya.

Filsafat pendidikan Islam memiliki pengertian yang mengkhususkan kajian pemikiran-pemikiran yang menyeluruh dan mendasar tentang pendidikan berdasarkan tuntuntan ajaran Islam. Sedangkan ajaran Islam sebagai sebuah sistem yang diyakini  oleh penganutnya yang memiliki nialai-nilai tentang kebenaran yang hakiki dan mutlak untuk dijadikan  sebagai pedoman dalam berbagai aspek kehiudpan, termasuk di dalamnya aspek pendidikan.

Para filusuf Islam, diantarnaya al-Syaibany lebih memilih kata hikmah dalam pemikiran filsafatnya, bukan kebenaran. Kata kebenaran, seperti yang dikemukakan filsafat (umum) lebih berkonotasi kepada daya kemampuan nalar manusia. Sementara kara hikmah lebih memberikan konotasi kebenaran yang dikembangakan manusia dengan berangkat pada kebenaran Ilhaiyyah. Penggunaan kara hikmah dapat dilihat dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 259, “Barangsiapa yang diberi hikmah, maka ia telah diberi kebaikan yang banyak.” (QS. al-Baqarah: 259)

Pengertian filsafat yang dikemukakan al-Syaibany dikaitkan bahwa pendidikan, maka   dapat kita katakan bahwa filsafat pendidikan Islam , pada hakikatnya adalah (1) pelaksanaan pandangan dan kaidah falsafah Islam yang diterapkan di bidang pendidikan. (2) Aktivitas pemikiran yang teratur menjadikan falsafah Islam sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan dan memadukan proses pendidikan Islam dalam upaya menjelaskan nilai-nilai dan tujuan yang hendak dicapainya.

Tidak ada komentar

Silahkan mengcopy-paste, menyebarkan, dan membagi isi blog selama masih menjaga amanah ilmiah dengan menyertakan sumbernya.

Salam : Admin K.A.

Diberdayakan oleh Blogger.