BAHAYA SYIRIK MENYEKUTUKAN ALLAH


secara bahasa (etimologi), syirik artinya menyeku-tukan atau menjadikan sesuatu memiliki sekutu (syarīk). Sedangkan secara istilah (terminologi), syirik artinya menyekutukan Alloh dengan sesuatu selain-Nya. 

Macam Syirik

Syirik terjadi dalam tiga hal, yaitu: 
1. Syirik dalam rububiyyah, atau hak ketuhanan.
Contoh syirik dalam rububiyyah:
Berpendapat dan berkeyakinan bahwa alam se-mesta terjadi dengan sendirinya, tanpa ciptaan al-Kholiq, Alloh   Yang Maha Pencipta.
Keyakinan syirik yang batil ini dikenal dengan teori evolusi atau teori Darwin, yang dicetuskan oleh Charles Darwin, seorang Yahudi ateis.
Meyakini ada dzat selain Alloh   yang mampu memberikan manfaat atau mudhorot seperti, meyakini bahwa bintanglah yang menurunkan hujan tanpa kehendak Alloh.
Meyakini ada dzat selain Alloh   yang mampu melindungi manusia dari marabahaya atau me-ngeluarkan mereka dari berbagai kesulitan seperti meyakini bahwa Syaikh ‘Abdul Qodir Jailani sanggup menolak bencana dan memenuhi kebutuhan manusia.
2. Syirik dalam uluhiyyah, atau hak peribadatan.
Contoh syirik dalam uluhiyyah:
Berdoa atau memohon kepada selain Alloh  .
Sujud kepada selain Alloh  .
Menyembelih hewan untuk selain Alloh  , seperti jin, Nyi Loro Kidul, penghuni kubur, dan lain-lain.
3. Syirik dalam asmā’ wa shifāt, yaitu hak nama-nama dan sifat-sifat khusus yang Maha Mulia.

Contoh syirik dalam asmā’ wa shifāt:
Meyakini ada seorang makhluk yang memiliki sifat-sifat seperti Alloh  , seperti meyakini bahwa sebagian  para wali, dukun atau paranormal mengetahui perkara ghoib. 
Memberikan nama untuk sesuatu (misalnya ber-hala) dengan nama-nama Alloh  .
Seperti nama berhala Latta dari lafadz Alloh atau dari al-Ilah, Manat dari nama Alloh al-Mannan dan berhala ‘Uzza dari nama Alloh   al-‘Aziz.

Syirik mencakup semua bentuk penyerahan salah satu atau seluruh hak-hak khusus atau sifat-sifat Alloh    kepada makhluk. 
Dengan kata lain syirik adalah setiap perkataan dan perbuatan yang menetapkan makhluk setara dengan Alloh   dalam suatu hal yang menjadi kekhususan-Nya dan menjadikan makhluk itu sebagai tandingan Alloh   dalam hal tersebut. 

Syirik juga berarti beribadah kepada selain Alloh   atau beranggapan ada dzat lain yang setara dengan-Nya. Bahkan inilah bentuk perbuatan syirik yang banyak terjadi dan merebak di berbagai tempat! 
Na’udzu billahi min dzalik!

Bahaya Syirik

Syirik adalah perbuatan terkeji di dunia. Syirik ada-lah dosa yang tidak terampuni di akhirat kelak, bila pe-lakunya tersebut tidak bertobat semasa hidupnya di dunia. Pelakunya kekal di neraka yang menyala-nyala, membakar seluruh tubuhnya dan api akan memenuhi rongga dadanya. Ia akan berada di antara kehidupan dan kematian yang silih berganti dialaminya. Sakarotul maut selalu menggumulinya dengan penuh kepedihan. Tiada mati yang menuntaskan deritanya dan tiada hidup yang menyenangkan lakonnya. Bergumul dengan api di lubang-lubang Jahannam dengan penyesalan yang tiada henti. Na’udzu billahi min dzalik. 

Hal ini sebagaimana firman Alloh  : 
“Sesungguhnya Alloh tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang memper-sekutukan (sesuatu) dengan Alloh, maka sesung-guhnya ia telah tersesat dengan sejauh-jauhnya.” (QS. an-Nisa’ [4]: 116)

Alloh   adalah Robb Pencipta seluruh alam semesta. Alloh   adalah Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Maha Pemberi segala sesuatu, dan Maha Sanggup memenuhi semua permintaan. 

Lantas, mengapa seseorang harus meminta kepada selain Alloh  ? Kepada pepohonan, kuburan, arwah-arwah gentayangan, paranormal, dan lain-lain? 

Semua itu adalah perbuatan syirik yang keji, yang menyeret pelakunya ke neraka Jahannam nanti. Na’udzu billahi min dzalik! 
Alloh   berfirman: 
“Katakanlah: ‘Maka terangkanlah kepadaku ten-tang apa yang kalian seru selain Alloh, jika Alloh hendak mendatangkan kemudhorotan kepadaku, apakah berhala-berhala kalian itu dapat menghi-langkan kemudhorotan itu, atau jika Alloh hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya?’ Katakanlah: ‘Cukuplah Alloh bagiku’. Kepada-Nyalah bertawakkal orang-orang yang berserah diri.” (QS. az-Zumar [39]: 38)

Mutiara Ayat al-Qur’an dan Hadits 

Simaklah baik-baik firman-firman Alloh   dan sabda-sabda Rosululloh   dalam haditsnya berikut ini. Mudah-mudahan Alloh   membukakan hati kita dan membe-rikan petunjuk-Nya kepada kita semua. Amin.

1. Alloh   tidak akan menerima alasan berbuat syirik karena dalih mengikuti orang-orang tua terdahulu. 
Alloh   berfirman:
“Dan (ingatlah), ketika Robbmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Alloh mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): ‘Bukankah Aku ini Robb ka-lian?’ Mereka menjawab: ‘Betul (Engkau Robb kami), kami menjadi saksi’. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kalian tidak mengatakan: ‘Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (ke-esaan Robb)’, atau agar kalian tidak mengatakan: ‘Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mem-persekutukan Robb sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan mem-binasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu.’ Dan demikianlah Kami men-jelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (ke-pada kebenaran).” (QS al-A’rof [7]: 172-174)
2. Perbuatan syirik akan menggugurkan seluruh amal-amal sholih yang pernah dikerjakan seseorang.
Alloh   berfirman:
“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. ‘Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.”  (QS. az-Zumar [39]: 65)

Dan firman-Nya: 
“Itulah petunjuk Alloh, yang dengannya Dia mem-beri petunjuk kepada siapa yang dikehendakinya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Alloh, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (QS. al-An’am [6]: 88)
3. Apa saja yang disembah selain Alloh  , semuanya akan berlepas diri dari para penyembahnya pada hari kiamat.
Alloh   berfirman:
“(Ingatlah) suatu hari (ketika itu), Kami mengum-pulkan mereka semuanya, kemudian Kami ber-kata kepada orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan): ‘Tetaplah kalian dan sekutu-sekutu ka-lian di tempat kalian itu.’ Lalu Kami pisahkan me-reka dan berkatalah sekutu-sekutu mereka: ‘Ka-lian sekali-kali tidak pernah menyembah kami’.” (QS. Yunus [10]: 28)
4. Rosululloh   hanyalah diperintah untuk menyem-bah Alloh   dan tidak menyekutukan-Nya.
Alloh   berfirman:
“Orang-orang yang telah Kami berikan al-Kitab kepada mereka bergembira dengan al-Kitab yang diturunkan kepadamu, dan di antara golongan-golongan (Yahudi dan Nasrani) yang bersekutu, ada yang mengingkari sebagiannya. Katakanlah ‘Sesungguhnya aku hanya diperintah untuk me-nyembah Alloh dan tidak mempersekutukan se-suatupun dengan Dia. Hanya kepada-Nya aku seru (manusia) dan hanya kepada-Nya aku kembali’.” (QS. ar-Ro’d [13]: 36)
5. Syirik adalah kedzoliman yang paling besar.
Alloh   berfirman:
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kedzoliman yang besar”.” (QS. Luqman [31]: 13)
6. Tidak ada selain Alloh   yang mampu menyelamatkan kita dari musibah. 
Alloh   berfirman: 
“Jika Alloh menimpakan sesuatu kemudhorotan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghi-langkannya kecuali Dia. Dan jika Alloh menghen-daki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang da-pat menolak karunia-Nya. Dia memberikan ke-baikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Yunus [10]: 107)
7. Orang yang berbuat syirik dan mati sebelum bertobat, maka diharamkan baginya pintu surga.
Alloh   berfirman:
“Sesungguhnya orang yang mem-persekutukan (sesuatu dengan) Alloh, maka pasti Alloh mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya adalah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang dzolim itu seorang penolong pun.” (QS. al-Ma’idah [5]: 72)
8. Alloh   melaknat orang yang menyembelih untuk selain Alloh  .
Dari ‘Amir bin Watsilah   berkata, bahwa seorang laki-laki bertanya kepada ‘Ali  , ‘Apakah Rosululloh  pernah merahasiakan sesuatu kepadamu yang tidak di-beritahukan kepada orang lain?’ Maka ‘Ali   marah besar sampai wajahnya memerah. ‘Ali berkata, “Beliau tidak pernah merahasiakan sesuatupun yang tidak dike-tahui oleh orang lain. Hanya saja beliau pernah bercerita kepadaku tentang empat hal dan saat itu aku dan beliau sedang di dalam rumah. Maka beliau bersabda: 
(( لَعَنَ اللهُ مَنْ لَعَنَ وَالِدَه،ُ وَلَعَنَ اللهُ مَنْ ذَبَحَ لِغَيْرِ اللهِ، وَلَعَنَ اللهُ مَنْ آوَى مُحْدِثًا، وَلَعَنَ اللهُ مَنْ غَيَّرَ مَنَارَ الأَرْضِ )) 
“Alloh melaknat orang yang melaknat ayahnya dan orang yang menyembelih untuk selain-Nya. Dan Alloh juga melaknat orang yang melindungi penjahat dan orang yang merubah batas-batas tanah.” (HR. an-Nasa’i)
9. Barangsiapa yang mengharapkan dosa-dosanya di-ampuni Alloh  , maka ia harus menjauhkan diri dari syirik.
Dalam hadits Qudsi, Alloh   berfirman:
(( قَالَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِيْ وَرَجَوْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكْ عَلَى مَا كَانَ فِيْكَ وَلاَ أُبَالِيْ، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ وَلاَ اُباَلِي،ْ يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِيْ بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيْتَنِيْ لاَ تُشْرِكُ بِيْ شَيْئًا َلأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً ))
“Alloh yang Maha Suci lagi Maha Tinggi berfir-man, ‘Wahai anak Adam, sesungguhnya selama engkau menyeru dan mengharap kepada-Ku, pasti Aku mengampunimu atas segala apa yang telah engkau lakukan dan aku tidak peduli. Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu mencapai penjuru langit, kemudian engkau meminta ampunan ke-pada-Ku, niscaya Aku berikan ampunan untukmu dan Aku tiada akan peduli. Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau datang kepada-Ku de-ngan dosa-dosa sepenuh bumi, kemudian engkau datang kepada-Ku dengan tidak menyekutukan Aku dengan apapun, sungguh akan Aku datang-kan kepadamu ampunan sepenuh bumi itu pula.” (HR. at-Tirmidzi)

Bentuk Perbuatan Syirik

Di antara bentuk-bentuk perbuatan syirik yang wajib dijauhi dengan sejauh-jauhnya oleh setiap kaum Muslimin adalah:
1. Sihir.
Sihir dengan segala bentuknya, seperti: pelet, santet, tenung, mahabbah (pengasihan) dan lain sebagainya, termasuk perbuatan syirik karena para pelakunya tidak akan dapat melancarkan sihirnya kecuali dengan perto-longan setan. Mereka akan ditolong oleh setan setelah mereka mempersembahkan suatu bentuk peribadatan atau melakukan suatu kekufuran seperti membaca mantra-mantra kufur, menyembelih hewan persembahan, me-letakkan al-Qur’an di tempat najis seperti wc, dan lain sebagainya. 
2. Memohon kekayaan, jodoh atau yang lainnya dari selain Alloh  , baik secara langsung maupun melalui dukun atau paranormal.
3. Mempercayai ramalan. 
Di kalangan masyarakat Jawa sangat terkenal sekali ramalan Joyoboyo. Tidak sedikit orang yang percaya pe-nuh dengan ramalan tersebut. Di samping itu ada pula ramalan bintang (zodiak) dan ramalan berdasarkan garis atau guratan tangan. Sebagian lagi percaya dengan buku-buku Primbon, seperti Primbon Jawa dan sebagainya. Kepercayaan seperti ini termasuk syirik, karena menyan-darkan ilmu ghoib kepada selain Alloh  . Padahal hanya Alloh   sajalah yang mengetahui semua perkara ghoib. 
Alloh   berfirman: 
“Sesungguhnya hanya pada sisi Alloh sajalah ilmu tentang hari kiamat; dan Dia-lah Yang menurun-kan hujan, serta mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat menge-tahui apa yang akan didapati besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Alloh Maha Menge-tahui lagi Maha dalam ilmu-Nya.” (QS. Luqman [31]: 34)  
4. Pengobatan alternatif dengan menggunakan ban-tuan jin. 
Pengobatan yang dibenarkan dalam Islam hanya de-ngan dua cara yaitu: 
a. Terapi secara medis (kedokteran) atau menggu-nakan bahan-bahan yang mengandung khasiat obat seperti habbatus sauda’’ (jintan hitam), madu, dan jamu-jamuan serta obat-obat kimiawi yang dibuat atas dasar percobaan medis dan lainnya, atau penanganan fisik langsung seperti bekam, urut, refleksi dan sebagainya.
b. Ruqyah (jampi) yang disyariatkan, yaitu menjampi dengan ayat-ayat al-Qur’an atau doa-doa yang tidak mengandung unsur kesyirikan.
Adapun pengobatan dengan cara-cara aneh selain dengan dua cara di atas tidak dibenarkan dan termasuk perbuatan syirik. Cara-cara aneh itu seperti memindah-kan penyakit dari manusia ke hewan, atau membaca mantra-mantra aneh yang tidak jelas maknanya atau menulis mantra di kulit telur, atau pengobatan jarak jauh, dan cara-cara aneh lainnya. Cara-cara tersebut sa-ngat dilarang dalam Islam meskipun para dukun yang melakukannya mengaku bahwa pengobatan tersebut menggunakan tenaga dalam murni atau pengobatan al-ternatif atau digali dari al-Qur’an dan kedok-kedok lain-nya. Dewasa ini pengobatan alternatif banyak ditampil-kan di layar televisi dan diiklankan di media massa serta tidak sedikit orang yang terkecoh dengannya.
5. Jampi-jampi syirik.
Yaitu jampi yang bukan dari ayat-ayat al-Qur’an dan doa-doa yang tidak diajarkan oleh Rosululloh  . Membaca atau mengucapkan jampi-jampi (mantra-mantra) yang mengandung kesyirikan atau pengagungan kepada raja jin, atau permohonan kepada selain Alloh   termasuk perbuatan syirik.
6. Menyembelih hewan persembahan sebagai tumbal. 
Sebagian orang ada yang menyembelih kerbau atau hewan lain ketika hendak membangun rumah, lalu ke-pala kerbau tersebut ditanam atau dikubur dalam tanah. Sebagian lagi mempersembahkan tumbal kepada tempat-tempat tertentu untuk mendapatkan kekayaan (pesu-gihan). Sebagian lagi memenuhi permintaan dukun yang mensyaratkan hewan dengan sifat-sifat tertentu seperti ayam hitam atau yang lainnya untuk disembelih dengan tidak menyebut nama Alloh  . Semua perbuatan itu termasuk syirik karena menyembelih hewan untuk persembahan adalah ibadah dan tidak boleh ditujukan kepada selain Alloh  . 
Alloh   berfirman: 
“Katakanlah: ‘Sesungguhnya sholatku, penyem-belihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Alloh Robb semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya dan dengan itulah aku diperintah serta aku adalah orang yang pertama-tama Muslim.” (QS. al-An’am [6]: 162-163)
Alloh   berfirman:
“Maka laksanakanlah sholat karena Robbmu; dan berkurbanlah (untuk Robbmu).” (QS. al-Kautsar [108]: 2)
7. Ruwatan.
Ruwatan adalah suatu ritual khusus untuk menjaga keselamatan seseorang dari bahaya jin yang sering dise-but Bethara Kala. Menurut kepercayaan masyarakat Jawa, ada orang-orang tertentu yang memiliki tanda-tanda kesialan di antaranya: anak tunggal laki-laki, anak tunggal perempuan, dua bersaudara laki-laki dan perempuan, dua bersaudara laki-laki, dua bersaudara perempuan, lima bersaudara laki-laki (pendawa), lima bersaudara perempuan (ngayomi), dan anak yang lahir pada saat matahari terbenam (julung wangi) atau ketika matahari tepat di atas kepala (pangayam ayam). Dipercaya bahwa orang-orang tersebut jika tidak diruwat, maka suatu saat akan tertimpa sial. Semua bentuk kesialan yang menimpa mereka itu disebabkan oleh sosok Bethara Kala. Bethara Kala adalah butha (jin) yang suka memangsa orang-orang yang mempunyai ciri-ciri khusus seperti tersebut di atas, yang sering dianggap sebagai perlambang sial.
Ritual ini dimulai dengan sungkeman (salaman de-ngan mencium tangan) lalu dilanjutkan dengan page-laran wayang kulit dengan judul cerita Murwakala. Se-telah selesai pagelaran dilanjutkan dengan ritual potong rambut. Dalam ritual ini seluruh peserta satu-persatu dimandikan dengan air kembang. Selanjutnya acara pun-cak yaitu Larungan (mengantarkan dan menghanyutkan persembahan ke tengah sungai atau laut). 
Kadang-kadang ritual tersebut dimaksudkan untuk menjaga keselamatan desa sehingga disebut dengan ru-watan desa atau bersih desa. Perbuatan ini jelas suatu kesyirikan karena meyakini ada selain Alloh   yang mampu mendatangkan keselamatan atau kesialan. Pada-hal tidak ada yang bisa mendatangkan manfaat atau mudhorot selain Alloh   semata.
8. Memakai jimat.
Bisa berupa secarik kertas yang bertuliskan beberapa huruf terputus-putus atau sebundel kain atau benda-benda pusaka seperti keris atau benda apa saja yang di-pakai dengan keyakinan bisa menolak bencana atau menjaga seseorang. 
Rosululloh   bersabda:
(( إِنَّ الرُّقَى وَالتَّماَئِمَ وَالتِّوَلَةَ شِرْكٌ ))
“Sesungguhnya jampi-jampi, jimat-jimat dan pe-ngasihan itu syirik.”  (HR. Ahmad dan Ibnu Majah; dishahihkan al-Albani) 
Rosululloh   bersabda:
 (( مَنْ عَلَّقَ تَمِيْمَةً فَقَدْ أَشْرَكَ )) 
“Barangsiapa yang menggantungkan jimat, maka ia telah syirik.” (HR. Ahmad dan Hakim, disho-hihkan oleh al-Albani)
9. Mempersembahkan sesajen kepada selain Alloh  .
Sesajen itu bisa berupa dupa atau kemenyan, tumbal (binatang maupun manusia), makanan, bunga-bunga dan lain sebagainya.
10. Selamatan untuk Dewi Sri.
Sebagian masyarakat dari kalangan petani seringkali mengadakan ritual khusus ketika akan melakukan ke-giatan turun ke sawah dalam rangka tanam padi, panen dan penyimpanan hasil panen. Ritual ini sering diisti-lahkan dengan selamatan. Tujuannya adalah untuk ke-selamatan sawah mereka dari serangan hama, tikus, ke-kurangan air atau banjir. 
Inti dari ritual itu adalah peletakan sesajen (persem-bahan) yang ditujukan untuk Dewi Sri. Ritual ini jelas termasuk syirik karena para pelakunya memohon dan mengharap kepada selain Alloh   akan sesuatu yang tidak dapat memberikannya selain Alloh  . 
Alloh   berfirman:
“Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang berdoa kepada selain Alloh, yang tidak dapat memperkenankan (doa)nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa me-reka.” (QS. al-Ahqof [46]: 5)
11. Mempersembahkan sesajen ketika membangun rumah.
Bentuknya bermacam-macam. Yang paling umum adalah mengikatkan setandan pisang, buah kelapa dan beberapa bulir padi di atas palang kayu di puncak rumah yang sedang dibangun. Ada juga yang mengikatkan se-carik kain berwarna merah putih di puncak rumah. Per-buatan ini masuk dalam kategori syirik karena hakikat dari tradisi tersebut tidak lain adalah memohon kesela-matan dan perlindungan kepada selain Alloh  .  Sesajen yang dipersembahkan ketika hendak membangun rumah itu sebenarnya ditujukan kepada jin-jin yang menurut mereka adalah yang menguasai wilayah tersebut. 
12. Mengeramatkan kuburan. 
Biasanya yang dikeramatkan adalah kuburan para wali atau orang-orang sholih. Sebagian orang meyakini bahwa orang sholih yang telah dimakamkan di situ masih dapat memberikan karomahnya kepada orang-orang yang memintanya. Oleh karena itu, mereka datang ke kuburannya untuk mengharapkan keberkahan atau ka-ramahnya. Ada yang mengharapkan anak, rezeki, kesem-buhan dari penyakit, dan lain-lain yang tidak boleh di-minta kecuali kepada Alloh  . Perbuatan semacam ini adalah syirik, karena ia memohon kepada selain Alloh   akan hal-hal yang tidak mampu memberikannya kecuali Alloh  .
Padahal Rosululloh   telah bersabda:
(( إِِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ ))
“Jika kamu hendak memohon, maka mohonlah kepada Alloh. Jika kamu hendak meminta per-tolongan, maka mintalah pertolongan kepada Alloh.” (HR. at-Tirmidzi)
13. Berdoa kepada Alloh   melalui perantara orang yang telah mati.
Sebagian orang ada yang berdoa kepada Alloh   dengan kata-kata seperti ini, “Wahai Syaikh ‘Abdul Qodir al-Jailani, wahai waliyulloh, aku memohon sya-fa’atmu di sisi Alloh   agar Dia berkenan menyembuh-kan penyakitku.”.
Orang ini berdoa kepada Alloh   tetapi tidak lang-sung ditujukan kepada-Nya, ia berdoa kepada Alloh   dengan perantara orang sholih yang telah meninggal. Perbuatan ini sama saja dengan meminta kepada orang sholih tersebut. Oleh karena itu, kita dapati dengan sa-ngat jelas bahwa orang-orang yang berdoa dengan kali-mat di atas, hatinya tertunduk dan merendah kepada Syaikh ‘Abdul Qodir, dan harapannya tertambat kepada Syaikh, bukan kepada Alloh  .
Alloh   berfirman mengutip perkataan orang-orang musyrik yang mengangkat perantara dalam peribadatan mereka kepada Alloh  :
“Dan orang-orang yang mengangkat para pelin-dung selain Alloh (mereka berkata): ‘Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Alloh dengan sedekat-dekatnya!’ Sungguh Alloh akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka perseli-sihkan.” (QS. az-Zumar [39]: 3)
14. Memohon atau berdoa kepada selain Alloh  , baik yang dimohon itu malaikat, nabi, ataupun wali.

Sebagian orang ada yang memanjatkan istighotsah (permohonan bantuan) kepada Nabi   atau kepada orang-orang sholih.
Sebagai contoh, al-Bushiri (sufi sesat) dalam qasidah al-Burdahnya berkata: 
يَا أَكْرَمَ الرُسُلِ مَا لِي مَنْ أَلُوْذُ بِهِ سِوَاكَ عِنْدَ حُلُوْلِ الْحَادِثِ اْلعَمَمِ
“Wahai rosul yang termulia, tidak ada bagiku tempat berlindung selain Engkau, ketika terjadi petaka yang meluas.”
Ia memohon kepada Rosululloh   dengan tadharru’ (mengiba) dan dengan menunjukkan kebutuhannya yang sangat, bahwa tidak ada tempat berlindung baginya ketika datang musibah besar dan terjadi secara merata, kecuali kepada Rosululloh  .
Perkataan ini jelas syirik, karena tidak ada tempat ber-lindung bagi para hamba selain kepada Robbnya semata, yaitu Alloh  .
Alloh   berfirman:
“Jika Alloh menimpakan sesuatu kemudhorotan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghi-langkannya kecuali Dia. Dan jika Alloh menghen-daki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang da-pat menolak karunia-Nya. Dia memberikan ke-baikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Yunus [10]: 107)
15. Mempercayai atau memohon kepada khadam (pe-layan) ghoib.
Sebagian orang ada yang mengamalkan wirid-wirid tertentu dengan tujuan mengundang khadam ghoib yang bisa dimintai pertolongannya. Sebenarnya apa yang mereka sebut dengan khadam itu tidak lain adalah jin. Sedangkan wirid yang mereka baca itu adalah wirid bid’ah yang tidak diajarkan oleh Rosululloh  .
Alloh   berfirman:
“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” (QS. al-Jin [72]: 6)
16. Ilmu kekebalan tubuh. 
Kekebalan tubuh hanya bisa diperoleh dengan meng-gunakan bantuan jin. Oleh karena itu, ilmu ini termasuk syirik. Perlu diketahui bahwa Islam tidak pernah me-ngajarkan ilmu untuk mendapatkan kekebalan tubuh, ilmu menghilang, dan sebagainya. Semua itu adalah trik-trik setan untuk menjerumuskan manusia ke dalam lembah kesyirikan.
17. Pesugihan, yaitu membuat usaha seseorang menjadi maju atau dagangannya menjadi laris dengan ban-tuan dukun. 
Hanya Alloh   yang mampu melapangkan rezeki seseorang atau menyempitkannya. Hanya kepada Alloh-lah manusia boleh memohon rezeki. Adapun mencari kekayaan (pesugihan) dengan cara mendatangi tempat-tempat yang dianggap bertuah (seperti gunung Bromo), atau menaruh jimat-jimat pemberian dukun, atau me-laksanakan syarat-syarat yang diminta oleh dukun, maka tidak diragukan lagi ini termasuk syirik.  
18. Memasang susuk untuk kecantikan atau kewibawaan atau untuk menambah percaya diri (PD).
Itu semua termasuk syirik, karena tidak ada yang mampu membuat seseorang itu cantik, berwibawa dan seterusnya kecuali Alloh  . Sedangkan praktek mema-sang susuk itu adalah salah satu layanan perdukunan. Sementara para dukun itu adalah agen-agen setan yang ingin menyesatkan manusia.

Syirik Ashghor (Kecil)

Syirik ashghor atau kecil adalah syirik yang tidak mengeluarkan seseorang (pelakunya) dari Islam, akan tetapi mengurangi tauhid dan membahayakannya serta diancam dengan siksa yang pedih di akhirat kelak.

Di antara bentuk-bentuk syirik ashghor tersebut adalah:
1. Riya’ (beramal sholih untuk dilihat dan dipuji orang).
Dari Abu Huroiroh  , ia berkata, “Aku pernah men-dengar Rosululloh   bersabda:
“Sesungguhnya yang pertama-tama diadili pada hari kiamat kelak adalah tiga orang. Yaitu:
(Pertama) Orang yang mati syahid. Ia didatangkan ke pengadilan akhirat, lalu diperlihatkan kepadanya nikmat-nikmat Alloh, maka ia pun mengakuinya. Alloh bertanya kepadanya, ‘Apa yang engkau perbuat dengan nikmat-nikmat itu?’ Ia menjawab, ‘Aku berperang karena Engkau hingga syahid.’ Alloh menjawab, ‘Engkau ber-dusta. Sebenarnya engkau berperang supaya orang-orang berkata: ‘Ia adalah seorang pemberani.’ Dan memang begitulah yang dikatakan orang tentang dirimu.’ Kemu-dian Alloh memerintahkan agar orang itu diseret di atas wajahnya dan dilemparkan ke dalam neraka.

(Kedua) Seseorang yang mempelajari ilmu dan me-ngajarkannya serta menghafal al-Qur’an. Ia didatangkan ke pengadilan akhirat, lalu diperlihatkan nikmat-nikmat Alloh kepadanya. Maka ia pun mengakuinya. Alloh ber-tanya, ‘Apa yang engkau perbuat dengan nikmat-nikmat itu?’ Ia menjawab, ‘Aku mempelajari ilmu dan menga-jarkannya karena-Mu serta aku menghafal al-Qur’an karena-Mu.’ Alloh berfirman, ‘Engkau berdusta. Sebe-narnya engkau mempelajari ilmu agar orang-orang ber-kata: ‘Ia adalah orang yang berilmu. Dan engkau meng-hafal al-Qur’an agar orang-orang berkata: ‘Ia adalah se-orang qori’ (penghafal al-Qur’an). Dan memang begitulah yang dikatakan orang tentang dirimu.’  Kemudian Alloh memerintahkan agar orang itu diseret di atas wajahnya dan dilemparkan ke dalam neraka.

(Ketiga) Orang yang diberi kelapangan rezeki oleh Alloh dan berbagai macam harta. Lalu ia didatangkan ke pengadilan dan diperlihatkan kepadanya nikmat-nikmat Alloh. Maka ia pun mengakuinya. Alloh bertanya, ‘Apa yang engkau perbuat dengan nikmat-nikmat itu?’ Ia menjawab, ‘Aku tidak meninggalkan satu jalan pun yang Engkau suka agar harta dibelanjakan di jalan itu, melainkan aku belanjakan hartaku di jalan itu karena-Mu.’ Alloh berfirman, ‘Engkau dusta. Sebenarnya eng-kau melakukan hal itu agar orang-orang mengatakan: ‘Ia seorang dermawan.’ Dan memang begitulah yang dikatakan orang tentang dirimu.’ Kemudian Alloh me-merintahkan agar orang itu diseret di atas wajahnya dan dilemparkan ke dalam neraka.” (HR. Muslim, an-Nasa’i, at-Tirmidzi, dan Ibnu Hibban)
2. Bersumpah atas nama selain Alloh  .
Rosululloh   bersabda:
(( مَنْ حَلَفَ بِغَيْرِ اللهِ فَقَدْ كَفَرَ أَوْ أَشْرَكَ ))
“Barangsiapa yang bersumpah atas nama selain Alloh maka sungguh dia telah kafir atau syirik.” (HR. at-Tirmidzi dan al-Hakim)
Dan perbuatan ini termasuk dosa besar. 
‘Abdulloh bin Mas’ud   pernah berkata: 
( َلأَنْ أَحْلِفَ بِاللهِ كَاذِبًا أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَحْلِفَ بِغَيْرِهِ صَادِقًا )
“Aku bersumpah atas nama Alloh padahal ber-dusta lebih aku sukai daripada bersumpah atas nama selain-Nya meskipun jujur.”
Hal ini karena melakukan bersumpah atas nama Alloh  , padahal berdusta termasuk dosa besar, sedang-kan bersumpah atas nama selain Alloh   meskipun jujur termasuk syirik yang dosanya lebih besar dari yang pertama.
3. Ucapan seseorang: “Kalau bukan karena fulan tentu kita akan celaka”.
Ibnu ‘Abbas   berkata tentang ayat: 
“Maka janganlah kalian mengadakan tandingan bagi Alloh padahal kalian mengetahui.” (QS. al-Baqoroh [2]: 22)
Maka ia berkata:
“Ini adalah syirik yang lebih lembut dari rambatan seekor semut di atas batu hitam di malam yang ke-lam, yaitu jika engkau berkata, ‘Demi Alloh dan demi kehidupanmu wahai fulan dan demi kehidupanku.’ Atau engkau berkata, ‘Kalau bukan karena anjing ini tentulah kita kedatangan pencuri’, atau ‘Kalau bukan karena angsa yang ada di rumah ini tentulah kita kedatangan pencuri.’”
4. Ucapan seseorang: “Masya Alloh wa syi’ta” (atas ke-hendak Alloh dan kehendakmu).
Seorang Yahudi pernah datang kepada Nabi   lalu berkata, ‘Kalian ini berbuat syirik, kalian mengatakan masya Alloh wa syi’ta dan juga kalian mengatakan demi Ka’bah.’ Maka Nabi   pun menyuruh kaum Muslimin jika ingin bersumpah supaya mengucapkan, “Demi Robb Ka’bah” dan agar mengucapkan “Masya Alloh tsumma syi’ta” (atas kehendak Alloh kemudian kehendakmu).” (HR. Ahmad dan an-Nasa’i)
Dari Ibnu ‘Abbas  , ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi  : ‘Masya Alloh wa syi’ta’ (atas kehendak Alloh dan kehendakmu)’, maka beliau   menegurnya:
(( أَجَعَلْتَنِيْ ِللهِ نِدًّا؟ قُلْ مَاشَاءَ اللهُ وَحْدَهُ ))
“Apakah engkau menjadikan aku sekutu bagi Alloh? Ucapkanlah Masya Alloh saja.” (HR. an-Nasa’i)
5. Mengharapkan dunia dengan amal sholihnya.
Ini termasuk syirik dalam niat dan tujuan. Orang yang melakukannya terancam dengan siksa neraka dan terhapusnya pahala amal sholihnya. 
Alloh   berfirman:
“Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan amal-amal mereka di dunia dengan sem-purna sementara mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Mereka itulah orang-orang yang tidak memperoleh sesuatu di akhirat selain neraka dan gugurlah amal-amal yang telah mereka usahakan di dunia serta sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Hud [11]: 15-16) 
Doa Penawar Syirik Khafi (Yang Tersembunyi)

Ikhlas adalah taklif (pembebanan) dari Alloh  , dan Alloh   tidak akan membebani seseorang dengan sesuatu yang di luar kemampuannya. Maka kewajiban seorang Muslim adalah berusaha dengan sungguh-sung-guh untuk mewujudkan keikhlasan dalam setiap amal-nya. Kemudian setelah itu ia memohon ampun kepada Alloh   jika seandainya dalam amal-amalnya itu masih tersusupi riya’. 

Oleh karena itu, Rosululloh   mengajarkan kepada umatnya untuk berlindung kepada Alloh   dari syirik yang kita ketaketahui, dan memohon ampun dari syirik yang tidak kita ketahui.
Dari Abu Musa al-‘Asy’ari  , ia berkata bahwa Ro-sululloh   bersabda, “Wahai sekalian manusia, waspa-dalah terhadap syirik, sesungguhnya ia lebih  tersembunyi daripada rambatan seekor semut.” Salah seorang sahabat berkata, ‘Wahai Rosululloh, bagaimana kita bisa meng-hindarinya padahal ia lebih tersembunyi daripada ram-batan seekor semut?’, maka beliau bersabda, ‘Katakanlah:
(( اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ أَعْلَمُ ))
“Ya Alloh, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari menyekutukan Engkau sedang aku me-ngetahuinya, dan aku memohon ampun kepada-Mu terhadap apa yang tidak aku ketahui.” (HR. Ahmad)

Sebuah Renungan

Saudara-Saudaraku kaum Muslimin....
Sebagai seorang Muslim dan orang yang beriman, kita berada dekat dengan Alloh  . Kita adalah dzat yang fakir dan Dialah Dzat Yang Maha Kaya lagi Maha Ter-puji. Kita adalah Dzat Yang lemah sedang Dia adalah Dzat Yang Maha Kuat. Dekatkanlah diri kita kepada-Nya. Kerjakanlah perintah-perintah-Nya dan jauhilah semua larangan-larangan-Nya. Niscaya Dia akan meng-ampuni dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan kita serta memasukkan kita ke surga yang penuh dengan kenik-matan. Surga yang abadi yang tidak ada padanya segala bentuk kesusahan dan kesengsaraan, serta memberikan kita kehidupan dunia yang penuh kebahagiaan dan ke-tentraman. 

Mintalah hanya kepada-Nya. Berdoalah hanya ke-pada-Nya. Janganlah berputus asa dalam berdoa kepada-Nya. Ridholah atas semua yang diberikan kepada kita. Dia Maha Pemalu untuk menolak permintaan-permin-taan kita, sebagian yang kita minta akan Dia berikan kepada kita di dunia ini, sebagian lainnya akan diberi-kan di akhirat nanti dengan berlipat ganda. Tuntutlah ilmu agama dari sumber yang benar. Tanpa ilmu yang benar, kita tidak bisa mendekatkan diri kepada-Nya. Jauhilah segala bentuk kesyirikan. Kesyirikan adalah dosa yang paling besar dan pengekal seseorang di neraka Jahannam. Bertobatlah kita sekiranya dulu pernah melakukannya. Berjanjilah kepada-Nya dengan ikhlas dan tulus bahwa kita tidak akan mengulanginya lagi. Bertawakallah kepada-Nya. Dan hadapilah kehidupan ini dengan penuh keimanan.

Semoga sholawat dan salam sejahteratercurah atas Nabi Muhammad  ,keluarga dan para sahabatnya


Tidak ada komentar

Silahkan mengcopy-paste, menyebarkan, dan membagi isi blog selama masih menjaga amanah ilmiah dengan menyertakan sumbernya.

Salam : Admin K.A.

Diberdayakan oleh Blogger.