KEPEDULIAN ABU BAKARA ASH SHIDDIQ TERHADAP ORANG-ORANG YANG LEMAH DAN BUDAK BELIAN


Di antara budak-budak yang mendapat penyiksaan ka-rena masuk Islam adalah Bilal. Ia disiksa oleh tuannya yaitu Umayyah bin Khalaf dengan berbagai macam bentuk pe-nyiksaan. Suatu hari ia direbahkan di atas padang pasir yang panas lalu diletakkan batu besar yang panas di atas perutnya. Kemudian Umayyah berkata, “Demi Alloh, engkau akan tetap terus begini sampai mati atau engkau mengingkari Muhammad dan menyembah Lata dan ‘Uzza.”

Ketika itu lewatlah Abu Bakar   kemudian beliau membeli Bilal dari tuannya dan memerdekakannya karena Alloh  .

Ibnu Jarir   meriwayatkan dari ‘Abdullah bin Zubair   bahwa ia berkata, “Abu Bakar ash-Shiddiq banyak me-merdekakan budak yang masuk Islam di Makkah. Beliau juga memerdekakan budak-budak wanita yang masuk Islam. Lalu ayahnya berkata, “Wahai anakku, aku lihat engkau memerdekakan orang-orang yang lemah. Kenapa engkau tidak memerdekakan seorang laki-laki yang kuat sehingga mereka bisa membantu dan membelamu?”.  Abu Bakar men-jawab, “Wahai ayah, aku menginginkan apa yang di sisi Alloh.”

BAC AJUGA : SEJARAH BAKAR ASH-SHIDDIQ (SANG PEMBELA ALLAH DAN ROSUL-NYA)


Di samping itu Abu Bakar ash-Shiddiq   juga banyak memberikan tunjangan dan bantuan kepada orang-orang yang lemah dan miskin. Di antara yang mendapatkan tun-jangannya itu ialah Misthah bin Utsatsah  . Ketika ter-jadi peristiwa hadits al-ifki (kabar bohong) yang mencemar-kan nama baik putrinya, ‘Aisyah  , ia ikut terlibat dalam penyebaran berita bohong itu. Abu Bakar   bersumpah akan memutus tunjangannya kepada Misthah karena keter-libatannya itu. Kemudian turunlah wahyu yang membersih-kan ‘Aisyah dari tuduhan yang keji tersebut (yaitu QS. an-Nur; 11-21), setelah jelas kesucian ‘Aisyah   dan orang-orang yang terlibat dalam penyebaran berita bohong itu telah dicambuk 80-kali termasuk Misthah-, maka Alloh   menegur ash-Shiddiq   atas sumpahnya itu dengan menu-runkan fiman-Nya: 

“Dan janganlah orang-orang yang mempunyai ke-lebihan dan kelapangan di antara kalian bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) ke-pada kaum kerabat(nya), orang-orang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Alloh, serta hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kalian tidak ingin bahwa Alloh mengampuni  kalian? Dan Alloh adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. an-Nur 24: 22) Mendengar turunnya ayat tersebut, Abu Bakar   lang-sung berkata, “Tentu, demi Alloh aku ingin agar Alloh mengampuniku”, lalu beliaupun menyalurkan kembali nafkah yang selama ini biasa ia berikan kepada Misthah seraya berkata: “Demi Alloh, aku tidak akan memutus naf-kah tersebut untuk selama-lamanya.”

Demikian pemurahnya Abu Bakar ash-Shiddiq  , be-liau tetap memberikan bantuannya hingga kepada orang yang pernah menyakitinya sekalipun.

Tidak ada komentar

Silahkan mengcopy-paste, menyebarkan, dan membagi isi blog selama masih menjaga amanah ilmiah dengan menyertakan sumbernya.

Salam : Admin K.A.

Diberdayakan oleh Blogger.