Mengimani Adanya Jin



Jin secara bahasa (etimologi) berarti sesuatu yang tertutupi atau tersembunyi, karena mereka adalah makhluk alam ghaib yang wujud keberadaan dan eksitensinya tidak terlihat oleh mata biasa. 

Mengimani Adanya Jin

Jin adalah makhluk gaib yang tidak terlihat oleh indra mata. Akan tetapi hal ini bukan berarti ia tidak berwujud dan tidak ada eksistensinya. Berapa banyak hal yang tidak dapat kita lihat, tetapi benda tersebut ada wujudnya dan kita pun mengakuinya. Misalnya udara yang kita hirup tiap hari untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Udara tersebut tidak terlihat wujudnya, tetapi kita bisa merasakan keberadaannya. 

Banyak sekali ayat al-Qur’an yang menyatakan keberadaan jin, bahkan Alloh   mengkhususkan satu surat yang berbicara tentang jin, yaitu surat al-Jin.
Alloh   berfirman:

“Katakanlah (hai Muhammad): ‘Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya: sekumpulan jin telah mendengarkan (al-Qur’an), lalu mereka berkata: Sesungguhnya Kami telah mendengarkan al-Qur’an yang menakjubkan.” (QS. al-Jin [72]: 1)

“Dan bahwasanya ada beberapa laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” (QS. al-Jin [72]: 6)

Dalam siroh juga disebutkan bahwa sekelompok jin pernah  mendatangi Rosululloh   ketika beliau sedang berada di Tha’if. Kemudian beliau mengajak mereka untuk masuk Islam, dan akhirnya jin tersebut masuk Islam. Setelah itu mereka kembali kepada kaumnya sebagai mukmin dan juga da’i yang mendakwahkan jin lainnya untuk masuk Islam.

Oleh karena itu, meyakini keberadaan jin merupakan bagian dari keimanan seorang Muslim terhadap alam ghaib.

Asal Penciptaan Jin

Jin adalah makhluk alam ghaib yang diciptakan Alloh   dari api yang sangat panas. Keyakinan ini sudah menjadi akidah bagi kaum muslimin sejak periode pertama. Hal ini berdasarkan dalil-dalil berikut:

Alloh   berfirman:
“Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (QS. al-Hijr [15]: 27)

“Dan Dia menciptakan jin dari nyala api.” (QS. ar-Rahman [55]: 15)
Dalam hadits Rosululloh   bersabda:

(( Ø®ُÙ„ِÙ‚َتِ الْÙ…َلاَ ئِÙƒَØ©ُ Ù…ِÙ†ْ Ù†ُÙˆْرٍ، ÙˆَØ®ُÙ„ِÙ‚َ الْجاَÙ†ُّ Ù…ِÙ†ْ Ù…َارِجٍ Ù…ِÙ†ْ ناَرٍ ))
“Malaikat diciptakan dari cahaya, sedangkan jin diciptakan dari api yang menyala-nyala.” (HR. Muslim)


Tidak ada komentar

Silahkan mengcopy-paste, menyebarkan, dan membagi isi blog selama masih menjaga amanah ilmiah dengan menyertakan sumbernya.

Salam : Admin K.A.

Diberdayakan oleh Blogger.