RAHASIA ALAM SETAN


Setan adalah makhluk Alloh   yang kafir dan durhaka dari kalangan jin. Ia dapat melihat manusia sedangkan manusia tidak dapat melihat mereka. 
Alloh   berfirman: 

“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kalian dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapak kalian dari surga, ia menanggalkan pakaian dari keduanya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kalian ari suatu tempat yang kalian tidak bisa melihat mereka.” (QS. al-A’raf [7]: 27)

Kita pun mengimani bahwa setan memiliki wujud nyata, walaupun kita tidak mampu mengetahui wujud nyatanya tersebut. Bahkan setan senantiasa mengiringi dan menyertai kehidupan umat manusia.

Ia selalu menyertai manusia, karena setiap manusia ada qarin (pendamping)nya dari kalangan setan. Tentang ini Rosululloh   bersabda:
(( مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ وَقَدْ وُكِّلَ بِهِ قَرِينُهُ مِنَ الْجِنِّ. قَالُوا: وَإِيَّاكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: وَإِيَّاىَ إِلاَّ أَنَّ اللَّهَ أَعَانَنِى عَلَيْهِ فَأَسْلَمَ فَلاَ يَأْمُرُنِى إِلاَّ بِخَيْرٍ ))

“Tidak ada seorangpun di antara kalian, melainkan telah ditugaskan seorang qarin (pendamping)nya dari kalangan jin. Para sahabat berkata, ‘Demikian juga engkau wahai Rosululloh?’ Beliau menjawab, ‘Demikian pula aku, hanya saja Alloh telah membantuku menghadapinya hingga ia masuk Islam, maka ia tidak menyuruhku kecuali dengan kebaikan.” (HR. Muslim)
Ia mampu menyusup ke dalam tubuh manusia dan berjalan pada aliran darahnya lalu memasukkan bisikan-bisikannya ke dalam hati manusia. Hal ini sebagaimana sabda Rosululloh  :

(( إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِى مِنِ ابْنِ آدَمَ مَجْرَى الدَّمِ ))
“Sesungguhnya setan berjalan (mengalir) pada anak Adam melalui aliran darahnya.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

(( مَا مِنْ مَوْلُوْدٍ إِلاَّ عَلَى قَلْبِهِ الْوَسْوَاسُ فَإِنْ ذَكَرَ اللهَ خَنَسَ وَإِنْ غَفَلَ وَسْوَسَ وَهُوَ قَوْلُهُ تَعَالَى { الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ } ))
“Tidak ada seorang pun melainkan pada hatinya ada setan, jika ia mengingat Alloh maka setan itu bersembunyi, dan jika ia lalai (tidak mengingat Alloh) maka setan pun membisik-bisikkan keburukan, dan itulah maksud firman Alloh, ‘Sang pembisik (setan) yang bersembunyi’.” (HR.  al-Baihaqi dan al-Hakim)
Ia ikut menyantap makanan yang dimakan oleh seseorang jika ia lupa membaca bismillah, juga ikut bermalam di rumah seseorang jika ia lupa menyebut nama Alloh   ketika hendak masuk ke rumahnya. Rosululloh   bersabda: 

(( إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ لاَ مَبِيتَ لَكُمْ وَلاَ عَشَاءَ. وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ. وَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ ))
“Jika seseorang masuk ke rumahnya lalu menyebut nama Alloh ketika masuk dan ketika makan, maka setan akan berkata (kepada rekan-rekannya), ‘Tidak ada tempat menginap dan makan malam bagi kalian.’ Akan tetapi apabila ia masuk lalu tidak menyebut nama Alloh ketika masuk, setan berkata, ‘Kalian mendapatkan tempat menginap malam ini,’ dan jika dia tidak menyebut nama Alloh ketika makannya, setan berkata, ‘Kalian mendapatkan tempat menginap dan makan malam.’” (HR. Muslim)

Ia mulai banyak bertebaran ketika malam hendak menjelang. Rosululloh   bersabda: 

(( إِذَا اسْتَجْنَحَ  اللَّيْلُ - أَوْ كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ - فَكُفُّوا صِبْيَانَكُمْ، فَإِنَّ الشَّيَاطِينَ تَنْتَشِرُ حِينَئِذٍ، فَإِذَا ذَهَبَ سَاعَةٌ مِنَ الْعِشَاءِ فَحُلُّوهُمْ وَأَغْلِقْ بَابَكَ، وَاذْكُرِ اسْمَ اللهِ ))
“Jika malam telah menjelang, maka tahanlah anak-anak kecil kalian (agar tidak keluar rumah), karena setan sedang menyebar ketika itu. Dan apabila telah berlalu sedikit dari malam, maka biarkanlah mereka. Tutuplah pintu-pintu kalian serta sebutlah nama Alloh.” (HR. al-Bukhari).

BACA JUGA : MENGIMANI ADANYA JIN

Tujuan utama setan adalah menarik pengikut sebanyak-banyaknya dari kalangan manusia agar kelak menjadi teman-temannya di neraka. Hal ini sebagaimana firman Alloh  :

“Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagi kalian, maka anggaplah ia musuh (kalian), karena sesungguhnya setan-setan itu mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS. Fathir [35]: 6)
Setan juga memiliki anak keturunan sebagaimana manusia. Setan dan keturunannya inilah yang selalu berusaha keras siang dan malam untuk menyesatkan umat manusia dari jalan yang lurus.
Alloh   berfirman:

“Patutkah kalian mengambil setan dan keturunannya sebagai wali (pemimpin) selain Aku, padahal mereka adalah musuh kalian?...” (QS. al-Kahfi [18]: 50)

Tidak ada komentar

Silahkan mengcopy-paste, menyebarkan, dan membagi isi blog selama masih menjaga amanah ilmiah dengan menyertakan sumbernya.

Salam : Admin K.A.

Diberdayakan oleh Blogger.