SIFAT IKHLAS PARA SALAFUSSHALEH


Dari ‘Amru bin Tsabit diriwayatkan bahwa ia berkata: “Tatkala ‘Ali bin al-Husein (cucu ‘Ali bin Abi Thalib  ) meninggal dunia dan orang-orang memandikan jenazahnya, tiba-tiba mereka melihat bekas-bekas hitam di punggungnya. Mereka lantas bertanya: “Apa ini?” Sebagian mereka menjawab: “Dahulu beliau biasa memanggul karung gandum di waktu malam untuk dibagikan kepada orang-orang fakir di Madinah.”

Dari Ibnu ‘Aisyah   diriwayatkan bahwa ia berkata: “Ayahku pernah berkata: “Aku pernah mendengar penduduk Madinah mengatakan: “Kami terus menerus mendapatkan sedekah dari seorang yang tak dikenal, hingga meninggalnya Ali bin al-Husein.”

Abdullah bin Sinan telah menceritakan kepada kami, ia berkata: “Aku pernah bersama Abdullah bin al-Mubarak dan Mu’tamar bin Sulaiman di Tharashus. Orang-orang berteriak: “Musuh, musuh,” Ibnul Mubarak segera keluar bersama pasukan kaum muslimin. Tatkala dua kelompok (Islam dan kafir) sudah saling berhadapan, seorang tentara Romawi maju dan menantang berduel satu lawan satu. Maka seorang tentara (muslim) maju melayaninya, lalu tentara kafir itu menerjang dan membunuhnya. Begitu berlangsung terus hingga ia berhasil membunuh enam tentara muslim. Ia dengan congkak berdiri di antara dua kubu seraya menantang berduel. Namun tak seorangpun yang bersedia melayaninya. Tiba-tiba Ibnul Mubarak menoleh kepadaku seraya berkata: “Wahai fulan, kalau aku terbunuh, kerjakan ini dan ini.” Beliau lalu memacu kudanya dan menyerang prajurit kafir itu. Terjadilah pertarungan seru selama beberapa saat. Akhirnya beliau berhasil membunuh jagoan kafir tersebut lalu menantang berduel. Seorang tentara kafir lainnya maju menghadapi beliau, lalu beliau berhasil membunuhya. Begitu terus berlangsung hingga beliau berhasil membunuh enam orang kafir. Beliau senantiasa menantang duel, namun kelihatannya sudah ciut nyali mereka. Beliau kemudian menghentakkan kudanya menembus dua kubu yang berhadapan lalu pergi menghilang. Kami seolah-olah tidak merasakan kejadian apa-apa (saking terpananya). Setelah itu, aku bertemu lagi dengan beliau di tempat yang biasa ia berada di sana. Ia mengatakan: “Wahai Fulan, selama aku masih hidup, jangan engkau ceritakan kejadian ini kepada siapapun.” Beliau lalu menyebutkan beberapa kata.”

Dari ‘Abdullah bin Mubarak diriwayatkan bahwa ia berkata: “Hamdun bin Ahmad pernah ditanya: “Mengapa ucapan ulama as-salaf lebih berguna dari ucapan kita?” Beliau menjawab, “Karena mereka berbicara untuk kemuliaan Islam, keselamatan hati dan keridhaan ar-Rahman. Sedangkan kita berbicara untuk kemuliaan diri, mencari dunia dan keridhaan manusia.”

Dari Musa bin al-Mu’alla diriwayatkan bahwa ia berkata: “Abu Hudzaifah pernah berujar: “Wahai Abu Musa: ‘Ada tiga kriteria yang apabila ketiganya ada pada dirimu, maka setiap turun kebaikan dari langit, pasti kamu mendapat bagian darinya: hendaknya amalanmu engkau lakukan hanya untuk Alloh, hendaknya kamu menyukai sesuatu itu menjadi milik orang lain sebagaimana kamu menyukainya untuk menjadi milikmu sendiri, dan soal kisrah (makanan) ini, jagalah kehalalannya semaksimal mungkin.” 

Demikianlah beberapa atsar yang diriwayatkan dari para salafush shaleh. 
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kaum Muslimin pada umumnya dan bagi para pembaca khususnya.

Tidak ada komentar

Silahkan mengcopy-paste, menyebarkan, dan membagi isi blog selama masih menjaga amanah ilmiah dengan menyertakan sumbernya.

Salam : Admin K.A.

Diberdayakan oleh Blogger.