Tingkatan Manusia Terhadap Iman Kepada yang Ghaib


Keimanan seseorang terhadap yang ghaib tidaklah sama, bahkan bertingkat-tingkat. Di antara mereka ada yang bahkan tidak beriman sama sekali terhadap yang ghaib. Mereka adalah kaum materialis (ateis) dan komunis yang tidak mempercayai wujud suatu benda, kecuali yang dapat ditangkap oleh panca indra.

Di antara mereka ada pula yang beriman kepada yang ghaib namun hanya di lisannya saja, dan bila ditanya, “Apakah Anda percaya akan adanya surga, neraka, dan adzab kubur?”, maka mereka menjawab, “Ya kami percaya”. Tetapi dalam realitas nyata, tidak nampak sama sekali bentuk realisasi dari keimanannya tersebut. Dan sangat disayangkan, bahwa ini adalah golongan yang paling banyak dijumpai dalam masyarakat pada umumnya.

Namun ada juga orang yang beriman secara keseluruhan terhadap alam ghaib, sebagaimana yang difirmankan Alloh   dalam al-Qur’an dan diberitakan oleh Rosul-Nya   dalam Sunnahnya, sehingga tampak dalam amal ibadah dan tindak-tanduknya sehari-hari.

BACA JUGA ; Keutamaan Iman Kepada yang Ghaib

Hakekat Iman Kepada yang Ghaib

Iman kepada hal ghaib yang termasuk dalam inti dakwah para rosul adalah keimanan yang berasal dari hati yang paling dalam dengan berserah diri kepada Alloh  , membenarkan semua yang dikabarkan oleh-Nya dan Rosul-Nya  , serta dibuktikan dengan beribadah kepada-Nya dengan didasari keimanannya tersebut.

Adapun mengimaninya hanya secara teoritis dan melalui ucapan lisan semata, namun jauh dari realisasi amal, maka orang seperti ini pada hakikatnya adalah orang yang belum beriman kepada yang ghaib, yaitu seperti orang-orang munafik yang pandai bersilat lidah dan pintar mengklaim, namu amalannya kosong. Na’ūdzu billāhi min dzālik!

Tidak ada komentar

Silahkan mengcopy-paste, menyebarkan, dan membagi isi blog selama masih menjaga amanah ilmiah dengan menyertakan sumbernya.

Salam : Admin K.A.

Diberdayakan oleh Blogger.