DOA NABI NUH KUNTUK KEBINASAAN KAUMNYA YANG KAFIR


Kemusyrikan mewabah di kalangan kaum Nuh   pada semua lapisan masyarakat. Iblis telah menjadikan orang-orang shaleh yang telah meninggal sebagai sesem-bahan selain Alloh  . 
Kaum Nuh   membuat patung orang-orang shaleh tersebut. Lalu mereka beri’tikaf di sisi patung tersebut untuk melakukan ritualitas peribadatan.

Mereka bermunajat kepada sesuatu yang tidak bisa mendengar dan tidak bisa berbicara. Mereka memohon dan meminta kepada sesuatu yang tak dapat memper-kenankan seruan mereka sedikitpun.

 Melihat realita demikian, Nabi Nuh   terus saja berdakwah kepada kaumnya tanpa mengenal lelah atau berputus asa, mengajak mereka siang dan malam untuk menyembah Alloh   hingga beberapa ratus tahun lamanya. 
Kaumnya tidak mau menerima ajakannya untuk ber-iman dan menyembah Alloh  , kecuali hanya beberapa orang saja.

Menjalani hidup seperti ini selama bertahun-tahun, membuat istri Nabi Nuh   tidak sabar mendampingi-nya dan berubah mencaci-maki dan mencelanya.
Bumi seolah-olah menyempit, di manapun Nabi Nuh   berada, orang-orang selalu menyakitinya dan di ru-mah pun istrinya ikut pula menyakitinya, sehingga tidak ada jalan lain baginya, kecuali harus mengetuk pintu langit dengan berdoa kepada Alloh  . 
Alloh   berfirman:

“Nuh berkata: ‘Ya Robbku, janganlah Engkau biar-kan seorangpun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi’.” (QS. Nuh [71]: 26)Ibnu Katsir   menjelaskan, maksud doa Nabi Nuh   di atas adalah, “Janganlah Engkau biarkan seorang pun dari mereka tetapi hidup di muka bumi, begitu pula rumah-rumah mereka.” Ini adalah shighat ta’kīdun nafyi (menguatkan penegasan). Lalu Alloh   mengabulkan doanya dan dibinasakanlah semua orang kafir yang ada di muka bumi, termasuk anak kandung Nabi Nuh   yang menjauhi (ajaran) ayahnya dan sering mengejeknya.
Alloh   berfirman:

“Anaknya menjawab: ‘Aku akan mencari perlin-dungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!’. Nuh berkata: ‘Tidak ada yang mampu melindungi hari ini dari adzab Alloh selain Alloh (saja) yang Maha Penyayang.’ Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadi-lah anak itu termasuk orang-orang yang diteng-gelamkan.” (QS. Hud [11]: 43)
Alloh   menyelamatkan orang-orang yang naik ke kapal, yaitu orang-orang yang beriman bersama Nabi Nuh  . Merekalah orang-orang yang dibawa Nabi Nuh   naik ke kapal sebagaimana yang telah diperin-tahkan Alloh  .

BACA JUGA : PENGERTIAN DOA DAN HAKIKATNYA

Tidak ada komentar

Silahkan mengcopy-paste, menyebarkan, dan membagi isi blog selama masih menjaga amanah ilmiah dengan menyertakan sumbernya.

Salam : Admin K.A.

Diberdayakan oleh Blogger.