BAGAIMANA CARA MENGENAL ALLAH ?


Cara Untuk Mengenal Alloh       
Untuk mencapai dan memperoleh tujuan tertentu, tentulah diperlukan cara atau metode. Metode yang baik dan benar akan dapat mengantarkan kita pada hasil yang baik dan benar pula. Demikian juga sebaliknya, cara atau metode yang salah, akan membawa kita pada hasil yang salah pula. Dan secara garis besar, terdapat dua cara untuk mengenal Alloh Pertama, melalui ayat-ayat Alloh yang bersifat qauliyah. Kedua, melalui ayat-ayat Alloh yang bersifat kauniyah.

Pertama : Melalui ayat-ayat qauliyah.

Ayat-ayat qauliyah adalah ayat-ayat Alloh   yang difirmankan-Nya dalam kitab suci Al-Qur’an. Ayat-ayat ini menyentuh berbagai aspek yang dapat menun-jukkan kita untuk lebih mengenal dan meyakini Alloh  . Sebagai contoh, Alloh   memberikan pertanyaan-pertanyaan yang sangat menghunjam lubuk hati seorang insan yang paling dalam, untuk membenarkan keberadaan Alloh Yang Maha Pencipta.

Alloh    berfirman:
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana ia diciptakan. Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?” (QS. al-A'la [88]: 17-20)

Contoh lain adalah bagaimana Alloh   memberikan pertanyaan-pertanyaan yang sesungguhnya tiada jawaban yang dapat mereka berikan melainkan hanya kesaksian mengenai keagungan, kebesaran dan kekuasaan Alloh. 

Alloh   berfirman: 
“Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untuk kalian dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kalian sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya? Apakah di samping Alloh ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran). Atau siapakah yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, dan yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengkokohkan) nya dan menja-dikan suatu pemisah antara dua laut? Apakah di samping Alloh ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak mengetahui. Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kalian (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Alloh ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kalian mengingati (Nya). Atau siapakah yang membimbing kalian dalam kegelapan di daratan dan lautan dan siapakah (pula) yang menda-tangkan angin sebagai kabar gembira sebelum (kedatangan) rahmat-Nya? Apakah di samping Alloh ada tuhan (yang lain)? Maha Tinggi Alloh terhadap apa yang mereka persekutukan (dengan-Nya). Atau siapakah yang menciptakan (manusia dari permulaannya), kemudian mengulanginya (lagi), dan siapa (pula) yang memberikan rezki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah di samping Alloh ada tuhan (yang lain)?. Katakanlah: “Tunjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kalian memang orang-orang yang benar”. Katakanlah: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Alloh”, dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan? Sebenarnya pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai (kesana) malahan mereka ragu-ragu tentang akhirat itu, lebih-lebih lagi mereka buta daripadanya.” (QS. An-Naml [27]: 60-66)

Selain dua contoh di atas, masih banyak sekali contoh-contoh lain yang dapat mengantarkan kita untuk dapat mengenal dan lebih mengenal Alloh   lagi.

Kedua : Melalui ayat-ayat kauniyah
Ayat-ayat kauniyah adalah tanda-tanda kebesaran Alloh   yang terdapat pada ciptaan-Nya, baik yang berada di dalam diri manusia, di alam, di angkasa, di dalam lautan, di jagad raya dan lain sebagainya. Karena pada hakekatnya, ketika manusia merenungkan segala ciptaan Alloh yang Maha sempurna ini, maka itu akan membawanya untuk semakin mengenala dan meng-agungkan Alloh  . 

Alloh   berfirman: 
“Dia-lah yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah.” (QS. Al-Mulk [67]: 3-4) 

 Bahkan dalam ayat lain, Alloh   seolah-olah memberikan tantangan kepada orang-orang yang tidak mengakui ciptaan-Nya, untuk menunjukkan ciptaan-ciptaan selain-Nya. (QS. Al-Mulk [67]: 3-4) 

 Alloh   berfirman: 
“Inilah ciptaan Alloh, maka perlihatkanlah oleh kalian kepadaku apa yang telah diciptakan oleh sembahan-sembahan (mu) selain Alloh. Sebenar-nya orang-orang yang zalim itu berada di dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Luqman [31]: 11) 

Pada intinya adalah bahwa sesungguhnya segala apa yang ada di bumi, di langit, di jagad raya, juga di dalam diri kita sendiri, merupakan tanda-tanda kebesaran Alloh  . Tanda-tanda tersebut demikian banyaknya hingga dapat dikatakan tak terbilang. Hanya karena keterbatasan kitalah, kita tidak mampu untuk meng-hitung ayat-ayat Alloh   tersebut. 

Bentuk Mengenal Alloh  
Mengenal wujud Alloh  . Yaitu beriman bahwa Alloh itu ada. Dan adanya Alloh   telah diakui oleh fitrah, akal, panca indera manusia, dan ditetapkan pula oleh syari’at. 

Ketika seseorang melihat makhluk ciptaan Alloh   yang berbeda-beda bentuk, warna, jenis dan seba-gainya, akal akan menyimpulkan bahwa adanya semuanya itu tentu ada yang mengadakannya dan tidak mungkin ada dengan sendirinya. 

Dan panca indera kita mengakui adanya Alloh   di mana kita melihat ada orang yang berdoa, menyeru Alloh   dan meminta sesuatu, lalu Alloh mengabulkan-nya. Adapun tentang pengakuan fitrah tersebut telah disebutkan oleh Alloh   di dalam Al-Qur’an: 

“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah aku ini Tuhanmu?” mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi”. (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan).” (QS. Al-A'raf [7]: 172) 
Ayat ini merupakan dalil yang sangat jelas bahwa fitrah seseorang mengakui adanya Alloh   dan juga menunjukkan bahwa manusia dengan fitrahnya mengenal Rabbnya. 

Adapun bukti syari’at, kita menyakini bahwa syari’at Alloh   yang dibawa para Rosul yang mengandung maslahat bagi seluruh makhluk, menunjukkan bahwa syari’at itu datang dari sisi Dzat yang Maha Bijaksana.
 
BACA JUGA : PENGERTIAN MA'RIFATULLAH (MENGENAL ALLAH)

Tidak ada komentar

Silahkan mengcopy-paste, menyebarkan, dan membagi isi blog selama masih menjaga amanah ilmiah dengan menyertakan sumbernya.

Salam : Admin K.A.

Diberdayakan oleh Blogger.