Urgensi Laa Ilaaha Illalloh Dalam Agama Islam


Barangsiapa yang mengetahui urgensi (pentingnya) sesuatu benda, pasti ia akan memanfaatkan benda itu sebaik-baiknya, merawatnya, menjaganya, menghilangkan sarana-sarana penghancur benda itu dan lain-lain. Begitupula, bagi orang yang mengetahui urgensi kalimat syahadat. 

Kalimat Laa Ilaaha Illalloh yang mudah diucapkan oleh lisan setiap insan ini, memiliki urgensi yang sangat luar biasa menurut kaca mata Islam. Banyak di antara kaum muslimin yang tidak tahu urgensi kalimat ini samasekali. Adapun urgensi kalimat syahadat ini adalah sebagai berikut:

1. Barangsiapa merusak keagungan kalimat Laa Ilaaha Illalloh dengan berbuat kesyirikan lalu mati sebelum bertaubat, niscaya dia akan kekal di neraka Jahannam dan tidak akan diampuni dosa-dosanya meskipun mempunyai amal shaleh seluas langit dan bumi.

Alloh   berfirman:
“Sesungguhnya Alloh tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang memperse-kutukan Alloh, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. an-Nisa’ [4]: 48)

2. Dakwah para Rosul menyeru kalimat Laa Ilaaha Illalloh.
Jika kita cermati kisah-kisah dakwah para Rosul yang diceritakan dalam al-Qur'an dan apa yang terjadi pada mereka bersama umatnya, kita akan dapatkan bahwa mereka semuanya menyeru ummatnya kepada satu seruan, yaitu untuk beribadah kepada Alloh   semata, tidak ada sekutu bagi-Nya dan menyeru mereka agar menjauh dari kesyirikan sekalipun syari’at merekapun berbeda-beda. Bahkan, masalah dakwah atau menyeru kepada tauhid dan mengajak untuk menghindari kesyirikan dengan segala sarananya adalah problem pertama yang diberitakan dalam al-Qur'an antara para utusan Alloh dengan ummatnya. Alloh   berfirman seraya memberitakan apa yang diserukan oleh para rasul.

“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Ilah(yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah oleh kalian akan Aku.” (QS. al-Anbiya [21] 25)

﴿ وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أَمَّةٍ رَّسُولاً أَنِ اعْبُدُوا اللهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ... ﴾
“Sesungguhnya Kami telah mengutus Rosul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Dan beribadahlah kepada Alloh saja dan jauhilah thagut....”  [QS. An-Nahl (16): 36]

3. Mengamalkan Laa Ilaaha Illalloh secara benar merupakan penghapus dosa-dosa.
Laa ilaaha ilalloh mengantarkan manusia kepada kebahagiaan dan sebagai pelebur dosa-dosa mereka. Manusia dengan ketidak makshumannya berkemungkinan terpeleset, terjerumus dalam maksiat kepada Alloh  .

jika dia adalah ahli tauhid yang menjauhkan diri dari noda-noda syirik maka tauhidnya kepada Alloh   serta ikhlasnya dalam mengucapkan Laa Ilaha Illallah menjadi penyebab utama bagi kebahagiaan di dunia, serta menjadi penyebab bagi penghapusan dosa-dosa dan kejahatannya sebagaimana dijelaskan dalam sabda Rosululloh   :

(( مَنْ شَهِدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، وَأَنَّ عِيْسَ عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ وَكَلِمَتُهُا أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوْحٌ مِنْهُ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، أَدْخَلَهُ اللهٌ الْجَنَّةَ عَلَى مَا كَانَ مِنَ الْعَمَلِ ))
“Barangsiapa bersaksi bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Alloh semata, tiada sekutu bagi-Nya, dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Dan (bersaksi) bahwa Isa adalah hamba Alloh, utusan-Nya, dan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam serta ruh daripada-Nya, dan (bersaksi pula bahwa) surga adalah benar, adanya dan neraka pun benar adanya maka Alloh pasti memasukkannya ke dalam surga, apa pun amal yang diperbuatnya.” (HR. Bukhori dan Muslim)

(( يَا إِِبْنَ اَدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ الأَرْضِ خِطَايَا، ثُمَّ لَقَيْتَنِي لاَ تُشْرِكْ بِي شَيْئًا لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً ))
“Hai anak Adam, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan dosa sepenuh bumi, sedangkan engkau ketika menemui-Ku dalam keadaan tidak menyekutukan-Ku sedikitpun, niscaya Aku berikan kepadamu ampunan sepenuh bumi pula.” (HR. Tirmidzi)

4. Laa Ilaaha Illalloh merupakan tujuan diciptakan manusia.
Meskipun kalaimat ini pendek dan singkat, akan tetapi memiliki kedudukan yang besar di sisi Alloh  . Kalimat inilah menjadi tujuan utama penciptaan manusia dalam mengarungi samudra kehidupan dunia yang fana. 

Tujuan ini tentunya sangat mulia dan utama. Bahkan hingga orang-orang termulia pun, yaitu para nabi dan rosul megemban risalah Laa Ilaaha Ilalloh, ini.
Alloh   berfirman:

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”  (QS. Adz-Dzariyat [51]: 56) 

5. Dengan memahami hakikat syahadat dan melaksa-nakan kandungan-kandungannya seseorang berhak masuk ke dalam surga, berhak memperoleh syafa’at Rosululloh   dan membebaskan dirinya dari api neraka.

Rosululloh   bersabda:
(( مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ عَلَى مَا كَانَ مِنَ الْعَمَلِ ))
“Siapa yang mengatakan bahwa tiada ilah (yang berhak disembah) selain Alloh niscaya dia akan masuk surga apapun amal yang diperbuatnya.” (HR. Bukhori)

(( أَسْعَدُ النَّاسَ بِشَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ ))
“Orang yang paling beruntung memperoleh syafaatku di hari kiamat adalah orang yang mengatakan bahwa tiada ilah (yang berhak disembah) selain Alloh dengan tulus ikhlas dari lubuk hatinya.” (HR. Bukhori)

Rosululloh   bersabda:
(( فَإِنَّ اللهَ حَرَّمَ عَلَى النَّارِ مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله يَبْتَغِي بِذَالِكَ وَجْهَ الله ))
“Sesungguhnya Alloh mengharamkan atas neraka orang yang mengatakan bahwa tiada ilah (yang berhak disembah) selain Alloh semata-semata mengaharap wajah Alloh.” (HR. Bukhori)

BACA JUGA : APA SAJA PEMBATAL-PEMBATAL SYAHADAT LAA ILAAHA ILLALLOH ?

Tidak ada komentar

Silahkan mengcopy-paste, menyebarkan, dan membagi isi blog selama masih menjaga amanah ilmiah dengan menyertakan sumbernya.

Salam : Admin K.A.

Diberdayakan oleh Blogger.