Begini Suasana Hari Kebangkitan dan Penghimpunan di Padang Mahsyar



Alloh telah menjadikan manusia dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya, lalu Alloh menetapkan dalam rahim sampai kepada waktu yang ditentukan. Kemudian Alloh mengeluarkan sebagai bayi dengan berangsung-angsur sampai kepada kedewasaan. Di antara mereka ada yang diwafatkan di usia belia dan ada yang umurnya diperpanjang sampai tua renta hingga pikun. Kemudian Alloh   mewafatkan mereka semua. 

Setelah manusia wafat, lalu mereka mengalami alam kubur. Bertahun-tahun mengalami kehidupan ini hingga tubuh manusia lambat laun menjadi tulang belulang yang hancur luluh. Apakah manusia akan dibangkitkan sedangkan keadaan mereka demikian? Siapakah yang mampu membangkitkan kembali?
Alloh   berfirman:

“Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setetes air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata! Dan ia membuat perumpamaan bagi kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?” Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha mengetahui tentang segala makhluk.” (QS. Yasin [36]: 77-79)

Saudaraku, Malaikat Isroil meniup sangkakala untuk pertama kali, tiupan yang mengejutkan dan mematikan. Lalu dia meniupkan sangkakala untuk kedua kalinya, yaitu kebangkitan dan penghimpunan sebagaimana firman Alloh  :

“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Alloh. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).” (QS. Az-Zumar [39]: 68)

Apabila sangkakala pembangkitan sudah ditiupkan, manusia keluar dari kuburnya menuju Robb mereka, mereka menghadap ke hadapan-Nya, manusia yang terdahulu maupun belakangan, amal mereka dihisab,  selanjutnya mereka akan memperoleh balasan sesuai amal perbuatan masing-masing, satu golongan berada di surga penuh dengan kenikmatan dan kebahagiaan abadi, dan golongan lain di neraka penuh kesengsaraan tiada henti-henti.
Alloh   berfirman,

“Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Robb mereka. Mereka berkata: “Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?” Inilah yang dijanjikan (Tuhan) yang Maha Pemurah dan benarlah Rosul- rosul(Nya). Tidaklah teriakan itu selain sekali teriakan saja, maka tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada kami.” (QS. Yasin [36]: 51-53)

Mahasuci Alloh, alangkah kuatnya malaikat Isrofil, dengan sekali tiupan saja, seluruh penghuni langit dan bumi kaget hingga mati, kecuali yang dikehendaki Alloh. Kemudian dengan tiupan kedua, dia menghidupkan seluruh makhluk yang keluar dari kubur mereka dalam keadaan berdiri dan melihat. 

Betapa dahsyat tipuan sangkakala yang mengusik pendengaran penghuni kubur, lalu dalam seketika orang-orang yang sudah mati itu keluar dari kuburnya.

Bayangkanlah jika anda bersama mereka, anda akan panik, wajah anda akan berubah, tubuh anda akan gemetar, hati anda akan kebingungan, tercengang oleh dahsyatnya sambaran sangkakala, lalu mata anda terbelalak. Semua makhluk secara serempak keluar dari kubur yang penuh dengan ujian berkepanjangan, mereka dikagetkan oleh suara mengejutkan dan menakutkan, kesedihan dan kesusahan, serta penantian panjang untuk menuai hasil amal perbuatan mereka masing-masing selama di dunia.

Bayangkan! Setelah makhluk hidup dibangkitkan dari alam kubur, mereka akan digiring ke tempat pengumpulan (al-Mahsyar). Tempat itu bukanlah bumi yang saat ini dipijak oleh manusia, karena bumi dan langit telah hancur musnah pada peristiwa tiupan sangkakala yang pertama. Pada saat itu Alloh   telah mengganti dengan bumi dan langit yang baru. Sebagaimana firman Alloh  :

“(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan meraka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Alloh yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.” (QS. Ibrohim [14]: 48)

Bayangkan! Keadaan manusia pada saat dikumpulkan seperti petama kali mereka diciptakan, yaitu tanpa selembar kain pun yang menempel di badan, tanpa alas kaki, dan dalam keadaan belum dikhitan. 

Rosululloh   bersabda:
“Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan kepada Alloh dalam keadaan tanpa alas kaki, tanpa memakai selembar alas kain pun dan dalam keadaan belum berkhitan. Sebagaimana firman Alloh ‘Sebagaimana Kami memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya.’ (QS. al-Anbiya’ [21]: 104). Dan makhluk pertama yang akan dikenakan pakaian padanya pada hari kiamat adalah Nabi Ibrohim.”

Aisyah   bertanya kepada Rosululloh   mengenai peristiwa ini,
“Wahai Rosululloh, apakah laki-laki dan perempuan tidak akan saling melihat sebagian mereka dengan sebagian yang lain?” Rosululloh   menjawab, “Urusan pada hari itu sangat berat sehingga tidak ada perhatian mereka untuk saling melihat.” (HR. al-Bukhori dan Muslim)

Saudaraku, meski dalam keadaan demikian, tidak ada seorang pun yang mempunyai keinginan dan kesempatan untuk melihat aurat orang lain, karena masing-masing sibuk menghadapi urusannya sendiri. Setiap orang sibuk untuk mempertanggung jawabkan amal perbuatannya di hadapan Alloh. Sebagaimana dijelaskan oleh firman Alloh:

“Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.” (QS. ‘Abasa [80]: 37)

Keadaan manusia saat dikumpulkan di padang Mahsyar sangatlah beragam dan bermacam-macam tergantung tingkat amal sholih mereka semasa hidup di dunia.

Alloh   akan mengumpulkan orang-orang yang beriman dan bertakwa penuh dengan keagungan dan kemulian. Mereka akan diperlakukan bak utusan raja. Sebagaimana dijelaskan oleh firman Alloh  :

“(Ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang yang takwa kepada Tuhan yang Maha Pemurah sebagai perutusan yang terhormat.” (QS. Maryam [19]: 85)

Pada hari itu, Alloh   akan mengumpulkan orang-orang yang berdosa dari kalangan orang-orang Islam dalam keadaan biru muram.

Alloh   berfirman:
“(Yaitu) di hari (yang di waktu itu) ditiup sangkakala dan Kami akan mengumpulkan pada hari itu orang-orang yang berdosa dengan muka yang biru muram.” (QS. Thoha [20]: 102)

Kondisi yang lebih mengenaskan dan mengerikan akan dirasakan oleh orang-orang kafir. Mereka akan dikumpulkan dalam keadaan dahaga, diseret muka-muka mereka, keadaan mereka buta, bisu, dan tuli. Sebagaimana firman Alloh  :
“Dan Kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke neraka Jahannam dalam keadaan dahaga.”  (QS. Maryam [19]: 86)

“Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret) atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu dan pekak.”  (QS. al-Isro’ [17]: 97)

Saudaraku, seluruh manusia, sejak zaman Adam    hingga manusia yang pertama kali meninggal pada tiupan sangkakala yang pertama, digiring, dan dikumpulkan di padang Mahsyar. 

Pada saat itu matahari didekatkan di atas kepala mereka sejarak satu mil. Panas sinar matahari begitu menyengat hingga membakar kulit seorang hamba, sehingga keringat mereka bercucuran deras membenam sebagian atau bahkan seluruh tubuh mereka. Keringat sebagian mereka bahkan meresap ke dalam tanah sedalam tujuh puluh hasta. Sungguh peristiwa dahsyat dan mengerikan yang tidak pernah dijumpai di kehidupan dunia yang fana ini.  Sebagaimana dijelaskan dalam sabda Nabi Muhammad  :

“Pada hari kiamat kelak manusia akan berkeringat, sehingga keringatnya meresap ke dalam bumi sedalam tujuh puluh hasta dan keringatnya menenggelamkan mereka hingga mencapai telinga mereka.” (HR. al-Bukhori dan Muslim)

“Pada hari kiamat matahari didekatkan kepada seluruh makhluk hingga berjarak satu mil di atas kepala mereka, lalu seluruh manusia akan tergenang di dalam peluh mereka berdasarkan kadar amalan mereka di dunia. Di antara mereka ada yang tergenang setinggi kedua mata kakinya, ada yang tergenang setinggi kedua lututnya, ada yang tergenang setinggi pinggangnya, dan ada yang tergenang setinggi mulutnya. Rosululloh   lalu memberi isyarat dengan mengarahkan tangan ke mulutnya.” (HR. Muslim)

Dari ‘Abdulloh bin ‘Umar bahwasanya Nabi membaca ayat 

“(Yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Robb semesta alam?”(QS. al-Muthoffifin [83]: 6)Lalu beliau bersabda, “Salah seorang di antara mereka berdiri dalam keringatnya sehingga mencapai kedua telinganya.” (HR. al-Bukhori dan Muslim)

Keringat-keringat yang keluar sesuai kadar amal  mereka di dunia itu begitu menyiksa, belum lagi lamanya menunggu keputusan Alloh   bagi masing-masing hamba. Padahal hamba yang dikumpulkan di padang Mahsyar sangat banyak, entah berapa miliar atau triliun manusia, hanya Alloh   semata yang mengetahui jumlah mereka yang sebenarnya. Setiap orang menunggu giliran untuk dipanggil, diadili dan menunggu keputusan Alloh  . Padahal satu hari di akhirat adalah sama dengan seribu tahun di dunia.

Alloh   berfirman:
“Dan mereka meminta kepadamu agar adzab itu disegerakan, Padahal Alloh sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Robbmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.”  (QS. al-Hajj [22]: 47)




Tidak ada komentar

Silahkan mengcopy-paste, menyebarkan, dan membagi isi blog selama masih menjaga amanah ilmiah dengan menyertakan sumbernya.

Salam : Admin K.A.

Diberdayakan oleh Blogger.