KARAKTERISTIK SURGA MENURUT ISLAM BESERTA GAMBARA KENIKMATANYA


Inilah negeri orang-orang yang dianugerahi kenikmatan dari kalangan para nabi, shiddiq, para syahid dan orang-orang sholih. Negeri yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, negeri yang istana-istananya berbatu-bata emas, berbatu-bata perak, berplester kesturi wangi, berlahan subur  mutiara dan yaqut. Tanahnya berasal dari za’faran, dan kemahnya berasal dari mutiara berlubang. 

Demi Alloh  , ia adalah negeri yang berkilau kemilau dan berbau semerbak, dengan sungai yang terus mengalir dan buah-buahan bersusun hijau, serta istri-istri nan cantik jelita. Di sana ada pohon sidir yang tidak berduri, buah pisang yang bersusun-susun, pohon rindang membentang dan air yang tertuangkan. Wahai hamba Alloh  , disana mereka makan dan bersenang-senang, tidak pernah mengeluarkan ingus dan tidak pernah buang air, hanya mengeluarkan bau kesturi. 

Di sana mereka tertawa dan tidak pernah menangis. Di sana mereka menetap dan tidak pernah berpindah. Di sana mereka hidup dan tidak pernah mati. Di sana wajah-wajah ceria dan cerah. Di sana terdapat keindahan yang nyata dan hurun ’ien (bidadari surga). Di sana terdapat kesenangan abadi. Di sana segala sesuatu indah. Di sanalah hijab akan tersingkap, dan merekapun melihat wajah Alloh   Yang Maha Mulia lagi Maha Pemberi. 

Di sanalah wahai hamba Alloh  , terdapat sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah terdengar oleh telinga dan tidak pernah terbetik dalam hati manusia.

Rosululloh   bersabda:
)) قَالَ اللَّهُ أَعْدَدْتُ لِعِبَادِى الصَّالِحِينَ مَا لاَ عَيْنَ رَأَتْ، وَلاَ أُذُنَ سَمِعَتْ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ، فَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ ( فَلاَ تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِىَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ …)(

“Alloh berfirman, “Aku persiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang sholih, kenikmatan yang tidak pernah terlihat oleh mata, tidak pernah terdengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas dalam hati manusia.” Jika kalian suka, maka bacalah:

 “Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.” (QS. as-Sajdah [32]: 17) (HR. al-Bukhori dan Muslim)

Agar kita rindu kepada surga, marilah kita menelusuri berbagai kenikmatan dan kesenangannya. Di antaranya sebagai berikut:

1. Bidadari Surga, Pesona dan Kecantikannya.
Mereka adalah bidadari yang sangat cantik jelita. Keelokan dan kecantikan mereka mencapai kesempurnaan, tak ada kekurangan dan kecacatan sedikitpun, hingga mata tak akan berpaling dari memandang mereka. 
Kulit mereka sangat halus dan jernih, hingga sum-sum tulang betis mereka bisa terlihat dari balik dagingnya. Oleh karena itu, tubuh mereka laksana permata yaqut dan marjan. 
     Alloh   berfirman:

“Seakan-akan bidadari itu permata yaqut dan marjan.” (QS. ar-Rohman [55]: 58)

Mereka memiliki mata yang begitu indah dan menawan. Mereka bermata jeli laksana mutiara yang tersimpan baik.
Alloh   berfirman:

“Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik. Maka nikmat Robb kamu yang manakah yang kamu dustakan?  (Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dipingit dalam rumah.” (QS. ar-Rohman [55]: 70-72)
Mereka adalah gadis-gadis yang muda belia, yang tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka dan tidak pula oleh bangsa jin.
Alloh   berfirman:

“Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin.” (QS. ar-Rohman [55]: 56)

Mereka adalah gadis-gadis perawan yang penuh cinta dan sayang diciptakan untuk penghuni-penghuni surga.
Alloh   berfirman:

“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. Penuh cinta lagi sebaya umurnya. (Kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan.” (QS. al-Waqi’ah [56]: 35-38)

Mereka senantiasa dalam keadaan suci dari haidh dan nifas, dari air seni dan kotoran, sebagaimana firman-Nya:

“Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Alloh), pada sisi Robb mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) istri-istri yang disucikan serta keridhoan Alloh. Dan Alloh Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.” (QS. Ali Imron [3]: 15)

Aroma mereka adalah aroma harum minyak kesturi. Sungguh sangat menakjubkan bahwa semerbak aroma wanginya mampu memenuhi sepenuh bumi.

BACA JUGA : APA YANG DI DAPAT WANITA SAAT DI SURGA ?

Rosululloh   bersabda:

)) وَلَوْ أَنَّ امْرَأَةً مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ اطَّلَعَتْ إِلَى أَهْلِ الأَرْضِ لأَضَاءَتْ مَا بَيْنَهُمَا وَلَمَلأَتْهُ رِيحًا ، وَلَنَصِيفُهَا عَلَى رَأْسِهَا خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا ((

“Seandainya wanita surga (bidadari) muncul ke permukaan bumi, niscaya dia akan menerangi apa yang ada di antara keduanya, aroma wanginya akan memenuhi bumi. Sungguh tutup kepalanya lebih baik dari dunia seisinya.” (HR. al-Bukhori)

Ibnul Qoyyim   berkata:

“Jika anda bertanya tentang mempelai wanita dan istri-istri penduduk surga, maka mereka adalah gadis-gadis remaja yang montok dan sebaya. Pada diri mereka mengalir darah muda, pipi mereka halus dan segar bagaikan bunga dan apel, dada mereka kencang dan bundar bagai delima, gigi mereka bagaikan intan mutu manikam (bermacam-macam permata), keindahan dan kelembutan mereka selalu menjadi perebutan.

Elok wajahnya bagaikan terangnya matahari, kilauan cahaya terpancar dari gigi-giginya dikala tersenyum. Jika anda dapatkan cintanya, maka katakan semau anda tentang dua cinta yang bertaut. Jika anda mengajaknya berbincang (tentu anda begitu berbunga), bagaimana pula rasanya jika pembicaraan itu antara dua kekasih (yang penuh rayu, canda dan pujian). Keindahan wajahnya terlihat sepenuh pipi, seakan-akan anda melihat ke cermin yang bersih mengkilat (maksudnya, menggambarkan persamaan antara keindahan paras bidadari dengan cermin yang bersih berkilau setelah dicuci dan dibersihkan, sehingga tampak jelas keindahan dan kecantikan). Bagian dalam betisnya bisa terlihat dari luar, seakan tidak terhalangi oleh kulit, tulang maupun perhiasannya.

Andaikan ia tampil (muncul) di dunia, niscaya seisi bumi dari barat hingga timur akan mencium aroma wanginya, dan setiap lisan makhluk hidup akan mengucapkan tahlil, tasbih, dan takbir karena terperangah dan terpesona. Dan niscaya antara dua ufuk akan menjadi indah berseri berhias dengannya. Setiap mata akan menjadi buta, sinar mentari akan selalu pudar sebagaimana matahari mengalahkan sinar bintang. Pasti semua yang melihatnya di seluruh muka bumi akan beriman kepada Alloh Yang Maha hidup lagi Maha Qoyyum (Tegak lagi Menegakkan). Kerudung di kepalanya lebih baik daripada dunia seisinya. Hasratnya terhadap suami melebihi semua keinginan dan cita-citanya. Tiada hari berlalu melainkan akan semakin menambah keindahan dan kecantikan dirinya. Tiada jarak yang ditempuh melainkan semakin menambah rasa cinta dan hasratnya. Bidadari adalah gadis yang dibebaskan dari kehamilan, melahirkan, haidh dan nifas, disucikan dari ingus, ludah, air seni, dan air tinja, serta semua kotoran.


Masa remajanya tidak akan sirna, keindahan pakaiannya tidak akan usang, kecantikannya tidak akan memudar, hasrat dan nafsunya tidak akan melemah, pandangan matanya hanya tertuju kepada suami, sekali-kali tidak menginginkan yang lain. Begitu pula suami akan selalu tertuju padanya. Bidadarinya adalah puncak dari angan-angan dan nafsunya. Jika ia melihat kepadanya, maka bidadarinya akan membahagiakan dirinya. Jika ia minta kepadanya pasti akan dituruti. Apabila ia tidak di tempat, maka ia akan menjaganya. Suaminya senantiasa dalam dirinya, di manapun berada. Suaminya adalah puncak dari angan-angan dan rasa damainya.

Di samping itu, bidadari ini tidak pernah dijamah sebelumnya, baik oleh bangsa manusia maupun bangsa jin. Setiap kali suami memandangnya maka rasa senang dan suka cita akan memenuhi rongga dadanya. Setiap kali ia ajak bicara maka keindahan intan mutu manikam akan memenuhi pendengarannya. Jika ia muncul maka seisi istana dan tiap kamar di dalamnya akan dipenuhi cahaya.

Jika anda bertanya tentang usianya, maka mereka adalah gadis-gadis remaja yang sebaya dan sedang ranum-ranumnya.

Jika anda bertanya tentang keelokan wajahnya, maka apakah anda telah melihat eloknya matahari dan bulan?!

Jika anda bertanya tentang hitam matanya, maka ia adalah sebaik-baik yang anda saksikan, mata yang putih bersih dengan bulatan hitam bola mata yang begitu pekat menawan.

Jika anda bertanya tentang bentuk fisiknya, maka apakah anda pernah melihat ranting pohon yang paling indah yang pernah anda temukan?

Jika anda bertanya tentang warna kulitnya, maka cerahnya bagaikan batu rubi dan marjan.

Jika anda bertanya tentang elok budinya, maka mereka adalah gadis-gadis yang sangat baik penuh kebajikan, yang menggabungkan antara keindahan wajah dan kesopanan. Maka merekapun dianugerahi kecantikan luar dan dalam. Mereka adalah kebahagiaan jiwa dan penghias mata.

Jika anda bertanya tentang baiknya pergaulan dan pelayanan mereka, maka tidak ada lagi kelezatan selainnya. Mereka adalah gadis-gadis yang sangat dicintai suami karena kebaktian dan pelayanannya yang paripurna, yang hidup seirama dengan suami penuh pesona harmoni dan asmara.

Apa yang anda katakan apabila seorang gadis tertawa di depan suaminya maka surga yang indah itu menjadi bersinar? Apabila ia berpindah dari satu istana ke istana lainnya, anda akan mengatakan: “Ini matahari yang berpindah-pindah di antara garis edarnya.” Apabila ia bercanda, kejar mengejar dengan suami, duhai… alangkah indahnya…!!” (Hadil Arwah ila Biladil Afrah, 359-360)

2. Bangunan Surga.
Alloh   menjanjikan kepada orang-orang beriman, lelaki dan perempuan akan mendapatkan tempat-tempat yang bagus di surga kelak.
Alloh   berfirman:

 “Alloh menjanjikan kepada orang-orang Mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga ‘Adn. Dan keridhoan Alloh adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar.” (QS. at-Taubah [9]: 72)

Bangunan surga begitu indah dan menawan. Tak ada bangunan satupun di dunia ini yang menandingi dan mengunggulinya. Istana raja-raja di dunia tak sanggup dan tak mampu mewujudkan konstruksi bangunan surga.

Bangunannya terbuat dari batu emas dan perak, adukannya beraroma kesturi yang sangat harum,, kerikilnya terbuat dari mutiara lu’lu dan yaqut serta tanahnya terbuat dari za’faran, seperti tepung putih yang  beraroma kesturi. Di antara bentuk bangunannya adalah kubah-kubah indah yang terbuat dari mutiara. 

Abu Huroiroh   menceritakan bahwa para sahabat bertanya kepada Rosululloh  , “Wahai Rosululloh, bagaimana bangunan surga itu?” Beliau menjawab,

(( لَبِنَةٌ مِنْ فِضَّةٍ وَلَبِنَةٌ مِنْ ذَهَبٍ، وَمِلاَطُهَا الْمِسْكُ الأَذْفَرُ، وَحَصْبَاؤُهَا اللُّؤْلُؤُ وَالْيَاقُوتُ، وَتُرْبَتُهَا الزَّعْفَرَانُ، مَنْ يَدْخُلْهَا يَنْعَمْ وَلاَ يَبْأَسْ وَيُخَلَّدْ وَلاَ يَمُوتْ، لاَ تَبْلَى ثِيَابُهُمْ وَلاَ يَفْنَى شَبَابُهُمْ ))
“Batu batanya terbuat dari perak dan emas, tanah untuk melepanya adalah minyak kesturi yang sangat harum baunya, kerikilnya adalah mutiara dan yaqut (batu permata berwarna biru atau hijau), debunya adalah za’faran. Barangsiapa yang memasukinya, niscaya akan merasakan kenikmatan dan tidak akan pernah kesusahan, ia akan hidup kekal dan tidak akan mati, pakaian mereka tidak akan usang dan mereka akan merasakan masa muda selamanya.” (HR. Ahmad dan at-Tirmidzi)

Siapa yang berkehendak memperoleh bangunan surga yang mewah nan indah? Adakah tiket khusus untuk menggapai bangunan megah ini? 

Rosululloh   menjanjikan, barangsiapa yang sholat sunnah 12 roka’at sehari semalam, maka Alloh   akan membangunkan sebuah rumah untuknya di surga.
Rosululloh   bersabda:

 ))مَنْ ثَابَرَ عَلَى ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً مِنَ السُّنَّةِ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ؛ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ ((
“Barangsiapa yang secara konsekuen (tekun) menjalankan dua belas roka’at sholat sunnah, maka akan dibangunkan baginya rumah di surga: empat roka’at sebelum Zhuhur, dua roka’at sesudahnya, dua roka’at sesudah Maghrib, dua roka’at sesudah Isya dan dua roka’at sebelum sholat Shubuh.” (HR. at-Tirmidzi)

3. Makanan dan Minuman Surga.
Kepada penduduk surga akan dihidangkan makanan dan minuman lezat yang sangat mengundang selera, apapun yang mereka inginkan pasti mereka dapatkan. 
Alloh   berfirman:

“Masuklah kalian ke dalam surga kalian dan istri-istri kalian digembirakan. Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas, dan piala-piala dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kalian kekal di dalamnya.” (QS. az-Zukhruf [43]: 70-71)
Segala makanan yang lezat dan baik adalah makanan penghuni surga, buah-buahan, aneka macam daging dan lain sebagainya.
Alloh   berfirman: 

“Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.” (QS. al-Waqi’ah [56]: 20-21)

Makanan dan minuman yang telah dicerna oleh penduduk surga tidak menghasilkan buang air kecil atau air besar sebagaimana saat di dunia, akan tetapi menghasilkan sendawa dan tetesan keringat yang beraroma wangi minyak kesturi. Sebab surga adalah tempat yang bebas dari kotoran dan najis.
Rosululloh   bersabda:

 ))إِنَّ أَهْلَ الْجَنَّةِ يَأْكُلُونَ فِيهَا وَيَشْرَبُونَ وَلاَ يَتْفُلُونَ وَلاَ يَبُولُونَ وَلاَ يَتَغَوَّطُونَ وَلاَ يَمْتَخِطُونَ . قَالُوا: فَمَا بَالُ الطَّعَامِ؟ قَالَ: « جُشَاءٌ وَرَشْحٌ كَرَشْحِ الْمِسْكِ، يُلْهَمُونَ التَّسْبِيحَ وَالتَّحْمِيدَ كَمَا يُلْهَمُونَ النَّفَسَ ((

“Sesungguhnya penghuni surga makan dan minum di dalamnya, mereka tidak meludah, tidak pula buang air kecil dan air besar, serta tidak beringus. Para sahabat bertanya, “Lalu bagaimana dengan makanan yang telah dicerna?” Beliau menjawab, “Menjadi sendawa dan tetesan keringat seperti tetesan minyak kesturi. Mereka senantiasa bertasbih dan bertahmid sebagaimana mereka bernafas.” (HR. Muslim)

Alat-alat makan dan minum penghuni surga terbuat dari emas dan perak. Hal itu sebagaimana firman Alloh  :

“Dan diedarkan kepada mereka bejana-bejana dari perak dan gelas-gelas yang bening laksana kristal, (yaitu) kristal-kristal dari perak yang dapat mereka tentukan ukurannya.” (QS. al-Insan [76]: 15-16)
Di antara bejana-bejana yang akan dipakai penduduk surga untuk minum adalah gelas, teko, dan cangkir.
Alloh   berfirman:

“Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda, dengan membawa gelas, teko dan minuman yang diambil dari air yang mengalir.” (QS. al-Waqi’ah [56]: 17-18)

4. Buah-Buahan Surga.
Buah-buahan di surga sangat banyak dan beraneka ragam warna, bentuk, rasa, dan ukurannya yang tak pernah habis dan berhenti.
Alloh   berfirman:

“Dan buah-buahan yang banyak, yang tidak berhenti (berbuah) dan tidak terlarang mengambilnya.” (QS. al-Waqi’ah [56]: 32-33)
Penghuni surga dimudahkan untuk memetik buah dengan semudah-mudahnya. Tidak perlu pergi ke kebun untuk memetiknya dan tak pula bersusah-payah pergi ke pasar untuk membelinya. Di antara nikmat Alloh   yang dilimpahkan kepada mereka adalah buah-buah itu dapat dipetik dari jarak dekat.
Alloh   berfirman:

“Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya.” (QS. al-Insan [76]: 14)
Alloh   berfirman

“Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasangan. Maka nikmat Robb kamu yang manakah yang kamu dustakan? Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutera. Dan buah-buahan di kedua surga itu dapat (dipetik) dari dekat.” (QS. ar-Rohman [55]: 52-54)

Penghuni surga memperoleh seluruh buah-buahan dari macam-macam buah yang mereka kehendaki dan ingini. Hal demikian tidak seperti saat seseorang mengarungi kehidupan di dunia. Jika seseorang menginginkan sesuatu, bisa jadi ia memperolehnya dan bisa jadi sebaliknya.
Alloh   berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam naungan (yang teduh) dan (di sekitar) mata-mata air.  Dan (mendapat) buah-buahan dari (macam-macam) yang mereka ingini.” (QS. al-Mursalat [77]: 41-42)

Ibnu Abbas   berkata, “Apabila penghuni surga tertarik untuk memetik buah-buahan surga, maka buah-buahan tersebut mendekat kepadanya hingga ia dapat mengambil mana yang ia sukai.” Ia juga berkata, “Buah-buahan di surga seperti anggur, ia lebih putih dari susu, lebih manis dari madu, lebih lembut dari tepung dan di dalamnya tidak ada biji. Adapun tanaman di surga, setelah benihnya disebar, maka tumbuh dalam sekejap dan siap panen saat itu juga.”  (HR. al-Bukhori)
Di antara nama buah yang disebut dalam al-Qur’an adalah delima dan anggur.
Alloh   berfirman:


“Di dalam keduanya (ada macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima.” (QS. ar-Rohman [55]: 68)

5. Sungai-Sungai Surga.
Sungai di surga adalah sungai-sungai dari air yang tak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tak berubah rasanya, sungai-sungai dari khomar yang terasa lezat bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring.
Alloh   berfirman:

“(Apakah) perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khomar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Robb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam Jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?” (QS. Muhammad [47]: 15)

Sungai di surga sungguh sangat menakjubkan dan mengagumkan. Mengapa demikian?

Tanah liatnya adalah dari kesturi yang mengeluarkan aroma sangat wangi, kedua sisinya adalah emas, airnya lebih manis dari madu dan lebih putih dari salju.

Rosululloh   bersabda:
)) الْكَوْثَرُ نَهْرٌ فِى الْجَنَّةِ، حَافَّتَاهُ مِنْ ذَهَبٍ، وَمَجْرَاهُ عَلَى الدُّرِّ وَالْيَاقُوتِ، تُرْبَتُهُ أَطْيَبُ مِنَ الْمِسْكِ، وَمَاؤُهُ أَحْلَى مِنَ الْعَسَلِ وَأَبْيَضُ مِنَ الثَّلْجِ (( 
“Telaga Kautsar adalah sungai di surga yang kedua sisinya adalah emas, tempat mengalirnya di atas mutiara dan yaqut, tanahnya lebih wangi dari minyak kesturi, airnya lebih manis dari madu dan lebih putih dari salju.” (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah) 

Nabi   bersabda:
“Ketika aku berjalan di surga, tiba-tiba aku berhadapan dengan sungai yang kedua sisinya adalah kubah-kubah yang terbuat dari permata yang lekuk. Aku pun bertanya, “Apa ini, wahai Jibril?” Jibril menjawab, “Ini adalah telaga Kautsar yang dikaruniakan Robb untukmu.” Aku mendapati wangi atau tanah liatnya berasal dari kesturi yang sangat wangi.” (HR. al-Bukhori) 

6. Tingkatan-Tingkatan Surga.
  Kelak di surga kedudukan orang-orang yang beriman bertingkat-tingkat sesuai dengan kadar amal sholih yang mereka kerjakan di dunia. Barangsiapa yang senantiasa bersegera dalam beramal kebajikan, niscaya akan memperoleh kedudukan surga yang tinggi lagi mulia.
Alloh   berfirman:


“(Kedudukan) mereka itu bertingkat-tingkat di sisi Alloh, dan Alloh Maha melihat apa yang mereka kerjakan.” (QS. Ali-Imron [3]: 163)

  Sesungguhnya di surga terdapat seratus tingkatan yang dipersiapkan oleh Alloh   bagi orang-orang yang mau berjuang di jalan-Nya, baik dengan harta maupun jiwa untuk menggapai ridho-Nya. 
Rosululloh   bersabda:

)) إِنَّ فِى الْجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ أَعَدَّهَا اللَّهُ لِلْمُجَاهِدِينَ فِى سَبِيلِهِ، كُلُّ دَرَجَتَيْنِ مَا بَيْنَهُمَا كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ، فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَسَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ، فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الْجَنَّةِ وَأَعْلَى الْجَنَّةِ، وَفَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ، وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الْجَنَّةِ (( 

“Sesungguhnya di surga terdapat seratus tingkat yang Alloh persiapkan untuk orang-orang yang berjihad di jalan-Nya, jarak antara tiap tingkatan seperti jarak antara langit dan bumi. Bila kalian meminta kepada Alloh, maka mintalah surga Firdaus, karena sesunguhnya ia adalah surga yang tengah dan paling tinggi. Di atasnya terdapat singgasana Yang Maha Penyayang dan dari situ pula terpancar sungai-sungai surga.” (HR. al-Bukhori)

Sedangkan penghuni surga paling rendah akan memperoleh kenikmatan berkali-kali lipat kerajaan seseorang raja di dunia.
Nabi   bersabda:

“Nabi Musa bertanya kepada Robbnya, “Siapakah orang yang paling rendah tempatnya di surga?” Alloh berfirman, ‘Ia adalah orang yang datang setelah semua penghuni surga dimasukkan surga.’ Lalu orang tersebut mendapat seruan, ‘Masuklah ke surga.” Ia menjawab, “Wahai Robbku, bagaimana aku akan masuk surga? Sedangkan semua orang telah memasuki tempatnya masing-masing, mereka telah mengambil bagian masing-masing.” Orang itu mendapat seruan lagi, “Apakah kamu rela dengan hanya mendapat kerajaan seperti kerajaan seorang raja di dunia?” Orang itupun menjawab, “Tentu wahai Robb.” Alloh berfirman, “Aku berikan kepadamu kerajaan seperti kerajaan raja dunia, dan tambahan yang semisal dengan itu, dan yang semisal dan yang semisal dan yang semisal dengan yang itu.” Ketika Alloh menyebutkan ukuran yang sama untuk kali kelima, orang itu berkata, “Wahai Robbku itu sudah cukup.” Kemudian Musa bertanya lagi, ‘Wahai Robbku, lalu siapa yang menghuni tempat tinggal tertinggi di surga?” Alloh berfirman, “Mereka adalah orang-orang yang Aku pilih dan Aku pelihara kemuliaan mereka dengan tangan-Ku sendiri. Tidak ada yang mengetahui kemuliaan dan balasan seperti apa yang Aku sediakan untuk mereka, balasan yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, bahkan tidak pernah terlintas dalam hati seorangpun.” Bukti dalam al-Qur’an adalah ayat yang berbunyi, “Tak seorangpun mengetahui berbagai nikamt yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.” (QS. as-Sajadah [32]: 17)” (HR. Muslim)
 
7. Pintu-Pintu Surga.
Di dalam surga terdapat delapan pintu. Di antaranya adalah pintu Ar-Royyan, yang diperuntukkan bagi orang yang shoum. Seorang wanita yang rajin sholat lima waktu dan shoum, lalu meninggal sedangkan suaminya ridho, maka ia akan dipersilahkan untuk masuk surga dari pintu manapun  yang ia sukai.

Pintu-pintu surga senantiasa terbuka, orang yang sholat akan masuk pintu sholat, orang yang berjihad akan dipanggil dari pintu jihad dan orang yang bershodaqoh akan masuk dari pintu shodaqoh (HR. al-Bukhori dan Muslim). Luas dan lebarnya pintu surga seperti jarak pengendara tercepat selama tiga hari. Jarak antara satu pintu dengan pintu lainnya seperti jarak antara Mekkah dengan Bashroh. (HR. al-Bukhori dan Muslim)
8. Seruan di Surga.
Di surga akan ada seorang penyeru yang berkata, “Sesungguhnya sekarang tibalah saatnya kalian hidup dan tidak mati selama-lamanya. Sekarang tibalah saatnya kalian sehat wal afiat dan tidak menderita sakit selama-lamanya.. Sekarang tibalah saatnya bagi kalian tetap muda dan tidak tua selama-lamanya. Sekarang tibalah saatnya bagi kalian bersenang-senang dan tidak sengsara selama-lamanya.” (HR. Muslim)

Dalam hadits lain disebutkan, “Penghuni surga akan masuk surga dan penghuni neraka akan masuk neraka, kemudian penyeru berdiri di antara mereka dan berkata, ‘Wahai penghuni surga, sekarang tidak ada lagi kematian. Wahai penghuni neraka, sekarang tidak ada lagi kematian. Semuanya kekal abadi di tempat masing-masing’. (HR. al-Bukhori dan Muslim)

9. Angin dan Bau Surga.
Bau aroma surga bisa dicium dari jarak perjalanan selama 100 tahun. Imam Ibnul Qoyyim   berkata: “Aroma surga itu ada dua macam. Pertama, aroma yang bisa ditemui di surga yang dicium oleh para arwah dan tidak bisa dicium orang-orang lainnya. Kedua, aroma yang bisa diketahui dengan panca indera seperti halnya aroma bunga dan lain sebagainya. Aroma jenis kedua bisa dijangkau seluruh penghuni surga di akhirat kelak, baik dari tempat yang jauh, atau tempat yang dekat. Adapun aroma surga di dunia, maka ia hanya bisa dicium oleh orang-orang yang dikehendaki Alloh, seperti para nabi dan rosul. Aroma yang dicium oleh Anas bin Nadhr    bisa kategorikan pada aroma jenis ini.” 

10. Pasar di Surga.
Di surga terdapat pasar, namun tidak ada jual beli. Setiap orang yang menginginkan sesuatu, ia bisa mengambilnya dari pasar tersebut tanpa membayar. Di dalamnya terdapat sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas dalam hati manusia.
Rosululloh   bersabda:

“Sesungguhnya di surga terdapat pasar yang didatangi penghuni surga setiap hari Jum’at. Angin dari arah utara berhembus dan menerpa wajah dan pakaian mereka hingga membuat mereka semakin tampan dan elok. Lalu mereka kembali kepada istri dalam keadaan bertambah tampan. Istri mereka pun berkata, “Demi Alloh, setelah kalian meninggalkan kami, kalian bertambah tampan. Mereka menjawab, “Dan kalian, demi Alloh, setelah kami tinggalkan, juga bertambah rupawan.” (HR. Muslim)

11. Pemandangan Lain di Surga.
A. Para penghuni surga akan dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal. Mereka duduk sambil bersandar di atas bantal hijau dan permadani yang indah.
Alloh   berfirman:

“Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga ‘Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutra tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah.” (QS. al-Kahfi [18]: 30-31)

Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutra. Sebagaimana firman Alloh   berikut:

“Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutera. dan buah-buahan di kedua surga itu dapat (dipetik) dari dekat.” (QS. ar-Rohman [55]: 54)

“Mereka bertelekan pada bantal-bantal yang hijau dan permadani-permadani yang indah.” (QS. ar-Rohman [55]: 76)

“Di dalamnya ada takhta-takhta yang ditinggikan, dan gelas-gelas yang terletak (di dekatnya), dan bantal-bantal sandaran yang tersusun, dan permadani-permadani yang terhampar.” (QS. al-Ghosyiyah [88]: 13-16)

B. Kemah, ranjang dan sofa surga. 
Alloh   berfirman:

“Mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli.” (QS. ath-Thur [52]: 20)
Alloh   juga berfirman:

“Mereka berada di atas dipan yang bertahta emas dan permata, seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan.” (QS. al-Waqi’ah [56]: 15-16)
Rosululloh   bersabda: 

 ))إِنَّ لِلْمُؤْمِنِ فِى الْجَنَّةِ لَخَيْمَةً مِنْ لُؤْلُؤَةٍ وَاحِدَةٍ مُجَوَّفَةٍ طُولُهَا سِتُّونَ مِيلاً لِلْمُؤْمِنِ فِيهَا أَهْلُونَ يَطُوفُ عَلَيْهِمُ الْمُؤْمِنُ فَلاَ يَرَى بَعْضُهُمْ بَعْضًا ((
“Sesungguhnya seorang Mukmin memiliki kemah di surga, yang terbuat dari satu permata berlubang dengan panjang enam puluh mil. Di dalamnya ia memiliki keluarga (istri), namun satu dengan yang lainnya tidak bisa melihat.”  (HR. al-Bukhori dan Muslim). 

C. Pelayan di surga. 
Para pelayan yang senantiasa sibuk melayani para penghuni surga adalah wildanun mukholladun (anak-anak muda yang tetap muda). 
Alloh   berfirman: 

“Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda, dengan membawa gelas, cerek dan minuman yang diambil dari air yang mengalir.” (QS. al-Waqi’ah [56] : 17-18)

12. Kenikmatan Surga Terbesar.
Bertemu dengan Alloh   di akhirat nanti, “bertetangga” dengan-Nya di surga yang indah... memandang wajah-Nya Yang Maha indah tak terhingga... adalah kebahagiaan abadi tiada tara, takkan pernah berakhir atau tersisipi kepahitan sedikitpun. Kebahagiaan, kesenangan dan kelezatan bertemu dan memandang wajah Alloh   adalah suatu kebahagiaan yang jauh melebihi kenikmatan-kenikmatan istana emas di surga, sungai-sungainya yang bermacam-macam, pohon-pohonnya yang rindang, bebuahannya yang sangat lezat, kesehatan dan kekuatan yang langgeng abadi, keelokan bidadari jelita, serta kenikmatan-kenikmatan luar biasa lainnya yang tidak terhitung banyaknya...

“Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat.” (QS. al-Qiyamah [75]: 22-23)

“Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (surga), mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang.” (QS. al-Muthoffiffin [83] : 22-23)


Abu Huroiroh   menceritakan bahwa orang-orang bertanya kepada Rosululloh  , “Wahai Rosululloh, apakah kami akan melihat Robb kami pada hari Kiamat?” Rosululloh   menjawab:

“Apakah kalian mendapati kesulitan melihat bulan pada malam purnama?”
Orang-orang itu menjawab, “Tidak, wahai Rosululloh.” Rosululloh pun melanjutkan:

“Apakah kalian kesulitan melihat matahari yang tidak ditutupi awan?”
Mereka menjawab, “Tidak, wahai Rosululloh.” Nabi mengakhiri sabdanya:
“Maka demikian itulah kalian akan melihat-Nya.” (HR. al-Bukhori dan Muslim)
Rosululloh   juga bersabda:

“Ketika penghuni surga telah memasuki surga, Alloh berfirman kepada mereka, “Apakah kalian menginginkan Aku menambahkan sesuatu untuk kalian?” Mereka menjawab, “Bukankah Engkau sudah memutihkan wajah kami?” Engkau sudah memasukkan kami ke surga dan menyelamatkan kami dari neraka?” Setelah itu Alloh membuka tirai penghalang. Tidak ada karunia yang lebih mereka sukai daripada melihat Robb mereka Yang Maha Mulia lagi Maha Agung.”  (HR. Muslim)  

Wahai hamba Alloh…coba renungkan dan perhatikan kesenangan dan kenikmatan dunia dibandingkan dengan akhirat.
Kesenangan dan kenikmatan dunia ini sifatnya sementara karena yang kita rasakan untuk waktu yang sangat pendek dan singkat. Berbeda dengan kesenangan dan kenikmatan di akhirat yang tiada henti, tiada terputus-putus dan tiada akhirnya.
Alloh   berfirman:

“Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa adalah (seperti taman); mengalir sungai-sungai di dalamnya; buahnya tak henti-henti sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa, sedang tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka.” (QS. ar-Ro’du [13]: 35)

Wahai hamba Alloh…coba renungkan bagaimana Alloh   memberikan perumpamaan tentang cepatnya kehidupan dunia ini akan berlalu.
Alloh   berfirman:

“Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Alloh Maha Kuasa atas segala sesuatu. Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi sholih adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” (QS. al-Kahfi [18]: 45-46)

Sungguh ayat ini begitu agung nan mulia. Alloh   menyamakan kehidupan dunia dengan air hujan yang jatuh dari langit yang membuat tanaman-tanaman tumbuh, berbunga, dan menghasilkan buah-buahan. Tetapi, hal itu berlansung sangat singkat sebelum semuanya layu dan dihembus oleh angin.

Apa yang kita nikmati di kehidupan dunia ini pun demikian. Masa muda yang begitu gagah perkasa dan cantik jelita berlangsung singkat, harta kekayaan yang melimpah ruah dalam waktu sekejap bisa sirna dan binasa, anak-anak sebagai perhiasan dunia pun tumbuh cepat dewasa dan menjadi orang tua, sawah, ladang, dan perkebunan mudah sirna oleh hembusan angin kencang.
Itulah kehidupan di negeri dunia yang fana, akan tetapi kehidupan akhirat tidak pernah lenyap dan berlalu. Jika, seorang hamba memasuki surga, niscaya ia akan merasakan kebahagian dan kenikmatan yang kekal nan abadi...
Alloh   berfirman:

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Alloh-lah tempat kembali yang baik (surga)...” (QS. Ali Imron [3]: 14-15)


Tidak ada komentar

Silahkan mengcopy-paste, menyebarkan, dan membagi isi blog selama masih menjaga amanah ilmiah dengan menyertakan sumbernya.

Salam : Admin K.A.

Diberdayakan oleh Blogger.