PENGERTIAN JEMBATAN SHIRATAL MUSTAQIM DI HARI KIAMAT


Shiroth

Ketika manusia melintas di atas shiroth yang dibentangkan antara dua punggung jahannam, ada kengerian dalam hati orang-orang yang mendatanginya serta ketakutan dari tergelincirnya kaki-kaki dan jatuh dalam neraka Jahannam. 

Betapa dahsyat dan menakutkan perlintasan itu, hingga semua orang yang melintas pasti akan terdiam membisu, kecuali para Rosul. Mereka berkata, “Ya Alloh selamatkanlah! Selamatkanlah!’.” Mereka senantiasa berdo’a kepada Alloh bagi para pengikut mereka, agar Alloh menyelamatkan dan melindungi mereka, sebagaimana tatkala mereka melintasi shirath dengan selamat serta aman dari berbagai hal yang menakutkan dan mengerikan. Sebagaimana sabda Rosululloh  :

“Dan dibentangkan shiroth Jahannam. Maka, akulah orang yang pertama kali melewatinya dari kalangan para rosul beserta umatnya. Pada hari itu tidak ada seorangpun yang dapat berbicara kecuali para Rosul. Adapun ucapan para rosul pada hari itu adalah, ‘Ya Alloh, selamatkanlah, selamatkanlah’. Di dalam Jahannam terdapat besi-besi pengait seperti duri Sa’dan. Pernahkah kalian melihat duri Sa’dan?” Mereka menjawab, “Pernah.” Nabi bersabda, “Sesungguhnya bentuk pengait itu sama dengan duri Sa’dan itu. Hanya saja tidak ada yang mengetahui besarnya selain Alloh. Ia akan menyambar manusia sesuai dengan amalan mereka.” (HR. al-Bukhori dan Muslim)

Sungguh jembatan ini lebih tipis dari rambut, lebih tajam dari kilatan pedang, dan kedua sisinya terdapat besi-besi berpengait. Karena begitu dahsyatnya ketika melintas di atas shiroth, Nabi pun telah memberitahukan bahwa orang-orang yang akan tergelincir ketika melintasinya sangatlah banyak. Dari Anas   bahwa Nabi   bersabda:
“Sesungguhnya di atas neraka Jahannam itu ada shiroth yang lebih tipis dari rambut dan lebih tajam dari pedang. Bagian atasnya menghadap ke surga –tempat yang sangat menggelincirkan-, di kedua sisinya ada besi-besi yang berpengait serta duri-duri api, dengannya Alloh akan merintangi siapa saja yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya, dan orang-orang yang tergelincir baik itu laki-laki ataupun perempuan pada hari itu banyak sekali.” (HR. al-Baihaqi)

Orang-orang beriman menyeberang sebuah jembatan yang membentang di atas neraka jahannam (shiroth). Mereka akan melewatinya sesuai kadar amalnya saat masih hidup di dunia. Ada yang melewati shiroth dengan cepat seperti kedipan mata, cahaya kilat, hembusan angin, atau penunggang kuda atau unta. Ada yang melewatinya seperti orang yang berlari, berjalan kaki cepat atau berjalan kaki biasa. Ada pula yang merangkak dengan sulit sampai akhirnya selamat ke ujung.

Orang-orang yang beriman dan beramal sholih akan mempunyai cahaya yang terang saat melintasi shiroth. Dengan cahaya amal sholih inilah mereka tidak akan terpengaruh dengan gelapnya jembatan yang dilewati. Orang-orang munafik juga memiliki cahaya, namun cahaya mereka akan padam saat meniti shiroth. Akibatnya mereka kebingungan dan meminta pertolongan kepada orang-orang Mukmin di depan mereka. Namun pada hari itu setiap jiwa sibuk mengurus dirinya sendiri.

Alloh   berfirman:
“(Yaitu) pada hari ketika kalian melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada meraka): “Pada hari ini ada berita gembira untuk kalian, (yaitu) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, yang kalian kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar. Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman: “Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebagian dari cahayamu”. Dikatakan (kepada mereka): “Kembalilah kalian ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untuk kalian)”. Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya ada siksa. Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata: "Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kalian?” Mereka menjawab: “Benar, tetapi kalian mencelakakan diri kalian sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kalian ragu- ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Alloh; dan kalian telah ditipu terhadap Alloh oleh (setan) yang amat penipu. Maka pada hari ini tidak diterima tebusan dari kalian dan tidak pula dari orang-orang kafir. Tempat kalian ialah neraka. Dialah tempat berlindung kalian. Dan dia adalah sejahat-jahat tempat kembali”.” (QS. al-Hadid [57]: 12-15)

Ya Alloh, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang melintasi shiroth-Mu laksana kilat yang menyambar. Dan janganlah Engkau jadikan kami dari golongan orang-orang yang tergelincir, wahai Dzat Yang Maha Penyayang di antara para penyayang. 

Inilah gambaran tentang kedahsyatan hari Kiamat dan perjalanan selanjutnya setelah manusia mengalami kiamat. Semoga kita tidak lalai oleh rutinitas keduniawian dan rela mencurahkan segenap tenaga, pikiran, waktu, dan biaya untuk kehidupan yang kekal.

Tidak ada komentar

Silahkan mengcopy-paste, menyebarkan, dan membagi isi blog selama masih menjaga amanah ilmiah dengan menyertakan sumbernya.

Salam : Admin K.A.

Diberdayakan oleh Blogger.