PENGERTIAN MIZAN (TIMBANGAN) DIHARI KIAMAT


Di hari akhirat kelak mizan (timbangan) akan ditegakkan untuk menimbang amal perbuatan manusia. Imam al-Qurtubi   berkata:

“Setelah hisab (penghitungan amal), berikutnya adalah penimbangan amal perbuatan manusia. Karena penimbangan untuk menentukan balasan, maka harus dilakukan setelah penghitungan. Hisab untuk mengetahui amal perbuatan dan mizan untuk mengetahui kadar amal agar balasannya setimpal.”

Tak ada amal yang terlewatkan oleh-Nya, meskipun timbangannya seberat biji sawi, karena ketelitian Alloh   dalam keputusan-Nya, timbangan-Nya, dan keadilan-Nya. Karena Alloh   adalah Hakim Yang Maha-adil dan Maha bijaksana, maka setiap dari kita akan berada di hadapan-Nya pada mahkamah keadilan Ilahi. Selain itu, tidaklah seseorang itu akan dirugikan barang sedikit pun, sebagaimana firman Alloh  :

“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan.” (QS. al-Anbiya’ [21] : 47)

Saudaraku, setelah manusia menerima catatan perbuatannya, maka mereka segera bergerak menuju al-mizan (timbangan) untuk ditimbang semua amal perbuatan mereka. Amal-amal kebajikan dan amal-amal keburukan seorang hamba akan diwujudkan dalam bentuk nyata. Apabila kadar amal kebajikan seorang hamba lebih berat dari bobot amal keburukan, maka itulah orang yang beruntung dan ia akan berada pada kehidupan yang memuaskan, yaitu meraih surga. Sebaliknya, manakala amal kejahatannya lebih berat, maka itulah orang yang merugi dan ia akan menerima kesengsaraan abadi dengan masuk neraka.
Alloh   berfirman:

“Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang mendapat keberuntungan. Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam.” (QS. al-Mu’minun [23]: 102-103)
Alloh   berfirman:

“Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas.” (QS. al-Qori’ah [101]: 6-11)

Saudaraku, detik-detik inilah yang sangat mencekam lagi menegangkan, mata mereka menatap dengan rasa takut sekaligus rasa harap, namun tiada harapan bagi orang-orang kafir. Alangkah kagetnya mereka bahwa apa yang selama ini mereka anggap amal kebajikan dan ketaatan ternyata sirna tak ternilai di hadapan Robb Maha Kuasa, laksana fatamorgana dan debu yang berada di atas batu yang diguyur air hujan.

Alloh   berfirman:
“Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Robb mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan-Nya, maka hapuslah amalan- amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.” (QS. al-Kahfi [18]: 102-103)

HALAMAN SELANJUTNYA
TELAGA DI HARI KIAMAT

Tidak ada komentar

Silahkan mengcopy-paste, menyebarkan, dan membagi isi blog selama masih menjaga amanah ilmiah dengan menyertakan sumbernya.

Salam : Admin K.A.

Diberdayakan oleh Blogger.