Tangisan dan jeritan Penduduk Neraka karna siksa rantai, belenggu dan cambuk besi


Rantai, Belenggu dan Cambuk-Cambuk Besi Neraka Jahannam.
Alloh   telah menyiapkan berbagai adzab yang diluar jangkauan akal manusia bagi penghuni neraka. Di antara jenis adzab yang dipersiapkan adalah rantai, belenggu, serta cambuk-cambuk besi neraka.

Rantai dan belenggu akan menyeret dan mengikat para penghuni neraka seperti binatang. Mereka tak berdaya dan tak memiliki kekuatan sedikitpun di hadapan Alloh   Yang Maha Perkasa.

Kaki-kaki mereka terikat dan tangan-tangan mereka pun diikat dileher mereka. Hal ini menambah kehinaan dan kerendahan mereka. Dalam keadaan demikian, mereka di masukkan dalam air yang sangat panas dan di masukkan ke dalam api yang menyala-nyala.
Alloh   berfirman:

“Ketika belenggu dan rantai dipasang di leher mereka, seraya mereka diseret ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api.” (QS. al-Mu’min [40]: 71-72)Alloh   berfirman:

“Peganglah ia lalu belenggulah tangannya ke lehernya. Kemudian masukkanlah ia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. Kemudian belitlah ia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta.” (QS. al-Haqqoh [69]: 30-32)Orang-orang kafir dan para pendosa meskipun mereka dalam keadaan terikat oleh belenggu dan rantai yang membebani tubuh mereka, tetap saja mereka berusaha untuk keluar dari tempat tinggal mereka yang abadi. 

Tatkala mereka hendak keluar dari neraka akibat kesengsaraannya, maka malaikat Zabaniyyah memukulnya dengan cambuk besi, yang seandainya manusia dan jin bersatu, niscaya tak akan kuat mengangkatnya.
Alloh   berfirman:

“Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi. Setiap kali mereka hendak ke luar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. (Kepada mereka dikatakan), “Rasakanlah adzab yang membakar ini.”.”  (QS. al-Hajj [22]: 21-22)

Rintihan dan Jeritan penghuni Neraka.
Di antara kengerian neraka; penduduknya merintih dan menjerit. Yang demikian itu karena terlalu pedihnya siksa yang dirasakan. Sebagaimana firman Alloh   sebagai berikut:

“Mereka merintih di dalam api dan mereka di dalamnya tidak bisa mendengar.” (QS. al-Anbiya’ [21]: 100)
“Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih).” (QS. Hud [11]: 106)

“Dan mereka berteriak di dalam neraka itu : “Ya Robb kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal sholih yang berlainan dengan yang telah kami kerjakan.” Dan apakah Kami tidak memanjangkan umur kalian dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepada kalian pemberi peringatan? Maka rasakanlah (adzab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang dzolim seorang penolongpun.”  (QS. Fathir [35]: 37)

Mereka merintih dan memohon agar dapat dikeluarkan dari siksa nereka. Maka mereka mengucapkan janji akan beramal sholih jika dikembalikan di negeri dunia. Namun harapan mereka adalah harapan kosong dan doa mereka adalah doa yang sia-sia. Mereka berkata kepada malaikat Malik (penjaga neraka): 

“Mereka berseru: “Hai Malik! biarlah Robbmu membunuh kami saja.” Dia menjawab: “Kalian akan tetap tinggal (di neraka ini)”.” (QS. az-Zukhruf [43]: 73)

Tangisan Penduduk Neraka.
Di dalam neraka, penduduknya menangis dan berteriak meminta pertolongan lantaran pedihnya penderitaan, kengerian, dan kehinaan yang menimpa mereka. Itulah balasan yang setimpal atas amal-amal buruk yang mereka kerjakaan saat berada di dunia.
Pemandangan tangisan penduduk neraka begitu meyengsarakan dan mengerikan. Tak ada bandingannya dan tak ada padanannya sedikitpun. Mereka menangis hingga habis air matanya, kemudian tangisan itu berganti menjadi darah.
Rosululloh   bersabda:

 (( يُرْسَلُ الْبُكَاءُ عَلَى أَهْلِ النَّارِ فَيَبْكُونَ حَتَّى يَنْقَطِعَ الدُّمُوعُ ثُمَّ يَبْكُونَ الدَّمَ حَتَّى يَصِيرَ فِى وُجُوهِهِمْ كَهَيْئَةِ الأُخْدُودِ لَوْ أُرْسِلَتْ فِيهِ السُّفُنُ لَجَرَتْ ))
“Akan terjadi tangisan pada penduduk neraka, merekapun menangis sampai habis air matanya. Kemudian berganti menjadi darah hingga wajah mereka seperti parit. Dan seandainya kapal-kapal  diletakan di dalamnya, niscaya ia bisa berlayar.” (HR. Ibnu Majah) 

Tidak ada komentar

Silahkan mengcopy-paste, menyebarkan, dan membagi isi blog selama masih menjaga amanah ilmiah dengan menyertakan sumbernya.

Salam : Admin K.A.

Diberdayakan oleh Blogger.